Wali Kota Malang: Penanganan PDP COVID-19 Tidak Maksimal

Konten Media Partner
6 Juli 2020 17:20 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wali Kota Malang, Sutiaji, usai pertemuan evaluasi Tim Satgas COVID-19 Kota Malang, pada Senin (6/7/2020). Foto: Ulul Azmi.
zoom-in-whitePerbesar
Wali Kota Malang, Sutiaji, usai pertemuan evaluasi Tim Satgas COVID-19 Kota Malang, pada Senin (6/7/2020). Foto: Ulul Azmi.
ADVERTISEMENT
MALANG - Angka kasus positif COVID-19 di Kota Malang tak kunjung landai. Data terbaru per Minggu (5/7/2020), total terkonfirmasi positif sudah mencapai 257 kasus.
ADVERTISEMENT
Hal ini membuat Wali Kota Malang, Sutiaji, geleng-geleng kepala. Pada Senin (6/7/2020), Sutiaji bersama Tim Satgas COVID-19 Kota Malang melakukan evaluasi dan koordinasi menyeluruh.
Dalam pertemuan ini, dihadiri pihak RS Rujukan COVID-19, Puskesmas, Perguruan Tinggi dan tim satgas khusus bidang medis.
Dari pertemuan tersebut, ditemukan fakta baru bahwa kebanyakan kasus positif di Kota Malang banyak berawal dari status Pasien Dalam Pengawasan (PDP).
''Dari hasil pertemuan tadi, PDP selama ini ternyata pada akhirnya banyak mengarah ke konfirmasi positif,'' kata Sutiaji, usai pertemuan.
Oleh sebab status PDP itulah, Sutiaji mengatakan, treatment yang diterapkan pada orang PDP tidak maksimal dan luput dari pantauan karena penyebaran bisa dimungkinkan dari sini.
Sebab itu, Sutiaji meminta seluruh pihak terkait untuk memberikan update data secara terbuka dan real time. Mulai dari jumlah data prolanis, tes swab hingga pasien komorbid atau pasien dengan penyakit penyerta.
ADVERTISEMENT
"Dengan mengontrol ketiga data ini sangatlah penting. Terlebih, laporan tes swab mandiri perorangan juga tidak sampai ke pemerintah," papar Sutiaji.
''Harapannya, dengan pemantauan swab, pasien PDP, data prolanis dan komorbid ini, treatment yang akan dipakai nantinya bisa tepat. Maka dari itu butuh kerjasama dan keterbukaan,'' inginnya.
''Makanya tadi di pertemuan saya ingin tahu di RS yang swab mandiri berapa, yang rapid test reaktif berapa, non reaktif berapa. Ini diperlukan dan harus update terus,'' tambah Sutiaji.
Sebagai informasi, sebanyak 257 kasus terkonfirmasi positif di Kota Malang ini terdiri dari pasien sembuh 70 orang, pasien meninggal dunia sebanyak 21 orang dan yang menjalani perawatan sebanyak 166 orang.
Reporter: Ulul Azmi