Warga Malang Keluhkan Air PDAM Bau Minyak Tanah

Konten Media Partner
12 November 2020 18:24 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Air PDAM di Malang. Foto: Ulul Azmy
zoom-in-whitePerbesar
Air PDAM di Malang. Foto: Ulul Azmy
ADVERTISEMENT
MALANG - Sejumlah warga Kota Malang di sejumlah titik mengeluhkan kondisi air PDAM mendadak keruh dan berbau minyak tanah, pada Kamis pagi (12/11/2020).
ADVERTISEMENT
Kontan, mereka pun meramaikan akun twitter PDAM Kota Malang untuk mengadukan hal ini.
Seperti dicuitkan akun @yanneCHAn yang mengaku air PDAM di rumahnya berasa bau minyak tanah. "@pdammalangkota mohon maaf min. Air pagi ini serasa bau minyak tanah yaa?? mohon infonya,'' tulisnya.
Air PDAM di Malang. Foto: Ulul Azmy
Hal senada dikatakan warga Malang, Indri Redono, melalui akun twitternya. "Pagi @infomalang @pdammalangkota air di jl. Ikan Nus II kok seperti bercampur solar ya. Airnya keruh dan berbau,'' tanya warga Jalan Ikan Nus II, Kecamatan Blimbing, Kota Malang ini.
Tak hanya di sekitaran Kecamatan Blimbing, dari pantauan di lini masa media sosial, kondisi serupa juga dialami warga mulai di wilayah Bareng, Klojen, hingga wilayah Kecamatan Kedungkandang.
ADVERTISEMENT
Seiring banyak masuknya keluhan, admin akun PDAM Kota Malang langsung melakukan klarifikasi bahwa untuk sementara, air tidak disarankan untuk dikonsumsi. Hingga saat ini, pihaknya masih akan melakukan tindak lanjut.
Klarifikasi PDAM Kota Malang.
"Pemberitahuan! Karena adanya pengaduan kualitas air dan indikasi kontaminasi pada layanan kami, maka kami akan melakukan pengurasan pada reservoir dan flushing pada semua titik hydrant dan BR. Mohon maaf atas ketidaknyamanannya," tulis akun PDAM Kota Malang di akun twitternya.
Sementara, Asisten Manajer Instrument Control & SCADA PDAM Kota Malang, Gigih Asmoro, mengatakan bahwa untuk sementara, air tidak disarankan untuk konsumsi.
"Jika ada pemakaian lain seperti mandi harus diendapkan dulu. Identifikasi masih terus dilakukan,'' jelasnya.
Terpisah, Direktur Utama PDAM Kota Malang, Nor Muhlas, saat dikonfirmasi juga mengatakan sudah tahu akan keluhan masuk ini. Saat ini, pihaknya sedang melakukan proses penyelidikan untuk mengungkap penyebab kontaminasi air tersebut.
ADVERTISEMENT
"Tim kami sudah di lapangan untuk menyelidiki penyebab ini. Saat ini, sudah selesai proses fushing di tandon dan di jaringan transisinya, setelah itu nanti pengisian tandon dan normalisasi. Untuk hasilnya belum keluar,'' ungkapnya.
Ditanya sampai kapan hal ini berlangsung, dia belum bisa memastikan. "Jika bau dan terlihat masih banyak minyaknya, mending tidak digunakan untuk kebutuhan pokok,'' imbaunya.