Yang Tersisa dari Perayaan Agustusan Bareng CCF dan Tugu Malang

Konten Media Partner
5 September 2019 10:22 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Serunya lomba gigit koin di bawah air memperingati HUT RI ke-74 (Instagram @apry_aje)
TUGUMALANG.ID – Euforia perayaan hari kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-74 lalu boleh jadi sudah terlewat. Namun, seru dan riuhnya lomba-lomba ‘Agustusan’ tersebut masih tersisa dalam tangkapan lensa kamera dan teks cerita yang bisa dinikmati setiap saat.
ADVERTISEMENT
Cerita-cerita itu terangkum pada gelaran lomba bertajuk ‘Cerita 17 Agustusan’ yang diadakan oleh Climate Change Frontier (CCF) dan juga Tugu Malang dalam upayanya untuk kampanye mengurangi sampah plastik. CCF merupakan lembaga yang konsen di bidang lingkungan dan kemanusian, sedangkan Tugu Malang adalah media partner resmi Kumparan.
Berikut adalah lima cerita terbaik dari puluhan cerita peserta yang mengikuti lomba ini. Mulai lomba gigit koin di bawah air, hingga lomba makan kerupuk dengan cara unik.
Rayakan Agustus dengan Lomba Gigit Koin Bawah Air
Lomba Gigit Koin Bawah Air yang sekaligus untuk menyadarkan akan pentingnya kebersihan lingkungan sungai
Melakukan lomba Agustus di darat sudah biasa, namun melakukan lomba Agustus di bawah air baru Luar Biasa. Lomba super keren ini dilakukan kampus AKAFARMA dan AKFAR Putra Indonesia Malang di Sumber Sira Gondanglegi Kabupaten Malang.
ADVERTISEMENT
Beberapa mahasiswa yang mengikuti lomba ini merupakan mahasiswa yang mengikuti tantangan dari kampus yang beralamat di Jalan Barito 5 Kota Malang.
Aneka lomba Agustusan seperti tarik tambang dan gigit koin dilakukan semuanya di dalam air, peserta lomba harus turun naik dalam mengambil nafas karena peserta lomba tak dilengkapi dengan tabung oksigen.
Kemurnian dan kejernihan air yang bebas dari sampah plastik menjadi pilihan utama dalam melakukan lomba ini sehingga peserta lomba tak merasa risih terganggu oleh sampah di Sumber Sira.
Akun Instagram: @apry_aje
Gebuk Bantal Kaliku Bersih
Lomba gebuk bantal di atas sungai sebagai sarana kampanye kebersihan lingkungan
Lomba gebuk bantal Agustusan sangat unik dan menarik untuk dilihat, adu kekuatan keseimbangan dari peserta menjadi perhitungan tersendiri bagi peserta lomba.
Bertempat di Jalan Kintamani Kota Malang, pemuda-pemudi karang taruna mencoba membangkitkan semangat perjuangan dengan lomba gebuk bantal ini. Peserta lomba gebuk bantal pun diwajibkan memakai ikat kepala pita merah putih yang menggambarkan perjuangan dalam mengisi kemerdekaan.
ADVERTISEMENT
Sungai yang mengalir di sisi kampung menjadi arena adu kekuatan keseimbangan. Arena Sungai ini Bebas dari sampah plastik dan terlihat bersih sehingga peserta antusias menhikuti lomba ini tanpa terganggu oleh polusi sampah
Akun Instagram: @saya.bukan.fotografer
Semangat Memerdekakan Indonesia dari Sampah Plastik
Auuumm. Salah seorang peserta lomba makan kerupuk siap menyantap 'mangsa'-nya
Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia (HUT RI) selalu disambut meriah setiap tahun. Karena, hari tersebut merupakan sejarah bagi bangsa ketika Indonesia menjadi negara berdaulat seutuhnya. Berbagai perayaanpun dilakukan, mulai dari upacara, karnaval, hingga berbagai perlombaan.
Pada tahun ini, Desa Kedaung Barat juga tidak mau ketinggalan dalam memperingati HUT RI. Untuk meramaikan hari kelahiran Indonesia ini, para pemuda desa bersama KKN UIN Jakarta melaksanakan berbagai perlombaan untuk anak-anak. Salah satu perlombaan yang paling menarik adalah perlombaan 'legend', yaitu lomba makan kerupuk. Dalam perlombaan ini, anak-anak berusaha memakan kerupuk yang digantung dengan tali rafia. Ketika makan kerupuk, ekspresi mereka sangat lucu dan menggemaskan.
ADVERTISEMENT
Banyak peserta yang mengalami kekalahan. Namun mereka tidak menjadikan kekalahan sebagai alasan untuk menyerah. Maka tidak heran, apabila mereka terus bersemangat untuk mengikuti perlombaan lainnya. Di dalam perlombaan, anak-anak diajarkan untuk bersaing secara sehat, saling bekerja sama dan mendukung satu sama lain. Sehingga sesi lomba berjalan dengan sangat meriah dan menyenangkan.
Setelah perlombaan. Anak-anak diingatkan untuk membuang sampah, khususnya sampah plastik pada tempatnya. Hal tersebut dilakukan sebagai pembiasaan bagi anak-anak untuk tidak membuang sampah sembarangan.
Mengapa peringatan tersebut perlu dilakukan?
Seperti yang kita ketahui, sampah plastik sangat susah diurai oleh bumi tercinta kita :'). Bahkan, sampah plastik 74 tahun lalu masih bisa bertahan sampai saat ini. Untuk itu, mari kita olah sampah plastik sebaik mungkin dan tidak membuang sampah plastik sembarangan. Jangan lupa rayakan HUT RI yang Ke-74 dengan berusaha memerdekakan Indonesia dari sampah plastik.
ADVERTISEMENT
Akun Instagram: @ndyaf
Lomba 17-an , Melepas Penat Merekat Kebersamaan
Momentum kemerdekaan adalah saat yang tepat untuk membangun kembali antusias dan semangat persatuan. Tak perlu jauh-jauh , dimulai dari keguyuban dengan tetangga kanan- kiri ataupun depan-belakang misalnya. Berbagai kreativitas lomba kemudian turut digalakkan kawula muda karang taruna.
Dengan perlengkapan sederhana dan yang biasa dipakai dalam kehidupan sehari-hari, giat semarak HUT RI pun terlaksana. Seperti lomba mandi tepung dan peluk balon yang diadakan pada lingkup RT 02 RW 10 Desa Suci, Manyar, Gresik ini. Kedengarannya simple dan seadanya. Tapi ketika dikemas event , menghadirkan kegembiraan dan tawa bersama.
Bagaimana tidak? Kesibukkan bapak dan ibu perumahan dengan profesinya masing-masing , membuat fenomena ini jarang sekali terlihat. Melalui perayaan 17-an ini, game-game yang 'fresh' sedikit konyol ini kemudian dimunculkan dan diadakan di malam hari. Misinya untuk membangun kekompakan, kerjasama, serta merefresh beban para warga setelah bekerja seharian. Mereka pun menyambutnya dengan suka cita walaupun awalnya terlihat malu-malu menjadi peserta lomba karena faktor usia.
ADVERTISEMENT
Dalam rangka mengurangi sampah berplastik, kita bisa membiasakan dengan membawa totebag atau tas dari rumah masing-masing saat berbelanja, membawa tumbler atau wadah makan sendiri ketika membawa bekal bepergian, dan menggunakan sedotan ramah lingkungan jika membeli minuman.
Akun Instagram: @reginacitra_mahardika
Lomba Makan Kerupuk dengan Kaki Diikat
Di hari peringatan kemerdekaan Indonesia yang ke 74 tahun ini, sekolahku mengadakan acara yang seru banget nihh. Ada tiga perlombaan disini, lomba tarik tambang, estafet air, dan lomba makan kerupuk, dan semuanya antar kelas, jadi ada beberapa orang yang dipercaya oleh teman sekelasnya untuk ikut lomba ini. Dan tahun ini di sekolahku berbeda lohhh dari tahun - tahun sebelumnya.
Nihh, aku ceritain ya serunya dan berbedanya lomba makan kerupuk di sekolahku! Jadi, kalau biasanya lomba makan kerupuk hanya kerupuk putih yang diikat di tali rafia, lalu digoyang - goyangkan, dan peserta diwajibkan untuk menghabiskannya, kali ini sekolahku mencoba hal baru! Jadi, tali yang diikat mendatar di tiang itu digunakan untuk menahan tali yang diikat di kaki peserta dan di kerupuknya. Tali yang diikat di kaki peserta yang juga mengikat kerupuk putih itu sengaja dibuat agak pendek, jadi para peserta harus menaikan sebelah kakinya untuk menurunkan kerupuk tersebut. Dalam permainan ini kita juga sebenarnya dilatih keseimbangannya. Dan karena cara ini sangat sulit, kita tidak diwajibkan untuk menghabiskannya, tetapi diberi waktu dan siapa yang kerupuknya tinggal sedikit jadi pemenangnya! Perlombaan makan kerupuk ini sebenarnya sangat melelahkan, tetapi seru!
ADVERTISEMENT
Dan karena perlombaan ini dari pagi sampai siang, dan akan sangat melelahkan, kita semua membawa botol minum kita masing - masing, yang selain hemat tanpa kita harus membeli minuman di kantin, kita juga sudah sangat membantu melestarikan lingkungan kita!
Melestarikan lingkungan tidak selalu membuang sampah pada tempatnya atau menanam pohon, sebenarnya dengan membawa botol minum sendiri, kita juga sudah membantu mengurangi sampah plastik yang susah untuk diuraikan dan membahayakan.
Coba, bayangkan saja jika satu orang membeli satu botol air mineral, berapa banyak sampah plastik yang akan menumpuk pada satu hari itu saja dan hanya di sekolah ini saja? Maka dari itu marilah kita mulai membantu menjaga kelestarian lingkungan kita, mulai dari hal terkecil dan termudah, bahkan menghemat pengeluaran kita, yaitu membawa botol minum sendiri!
ADVERTISEMENT
Akun Instagram: @cingcingcekrakcekrek