Lifestyle Creep, Musuh Tak Terlihat yang Membuat Uangmu Cepat Habis

Swara
Portal edukasi, inspirasi, dan kreasi finansial yang akan membagi informasi seputar keuangan, karier, dan kesuksesan. Selengkapnya di swara.tunaiku.com
Konten dari Pengguna
14 Juli 2020 15:15 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Swara tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
ADVERTISEMENT
Pernah enggak merasa bingung, "kok uang cepat habis, ya?" Rasanya baru gajian, tapi uang sudah menipis dan enggak kelihatan ke mana perginya. Mungkin kamu mengalami Lifestyle Creep, gaya hidup yang juga berupa sebuah jebakan keuangan yang sering terjadi tanpa disadari.
ADVERTISEMENT
“The more you make, the more you spend”, ini adalah salah satu konsep lifestyle creep. Biasanya, gaya hidup ini mulai terjadi ketika mengalami kenaikan gaji. Kamu pun berusaha untuk meningkatkan standar hidup seiring dengan penghasilan yang meningkat. Sehingga, yang tadinya berada di dalam wishlist, sekarang bisa kamu beli.
Tanda kalau kamu mengalami lifestyle creep bisa dilihat dari caramu mengeluarkan uang. Misalnya kamu langsung membeli baju di rak sale, padahal kamu tidak membutuhkannya. Tanpa pikir panjang, kamu langsung membelinya tanpa memikirkan uang tersebut akan lebih berguna untuk hal lain atau bisa ditabung.
Enggak mau, kan, uangmu habis begitu saja? Berikut beberapa cara untuk terhindar dari jebakan lifestyle creep ini:
ADVERTISEMENT

1. Menulis tujuan

Pentingnya menargetkan tujuan kamu ke depannya agar tidak tergiur dengan keinginan yang kurang diperlukan. Misalnya tahun depan kamu ingin libura ke luar negeri, sebaiknya kamu mulai membuat perencanaan keuangan yang jelas sehingga tidak tergoda untuk membeli barang yang sebenarnya tidak dibutuhkan. Kamu pun bisa menabung karena ada tujuan yang jelas ini.

2. Buat skala prioritas

Kenyataannya, saat ingin meningkatkan standar hidup, semakin banyak kebutuhan yang ingin dipenuhi. Semakin kamu dewasa, maka tingkat kebutuhan juga bertambah. Oleh karena itu, perlunya membuat skala prioritas agar kamu lebih mudah mencapai target dalam waktu dekat.
Dengan demikian kamu akan terpacu untuk mulai menyisihkan sebagian dari gaji. Buat pos-pos keuangan yang jelas sehingga pengeluaranmu lebih tertata dengan rapi.
ADVERTISEMENT

3. Berhemat

Tentunya di saat gajian, kamu akan tergoda untuk membeli barang-barang yang diinginkan. Kamu tidak menyadari bahwa barang yang dibeli hanyalah karena keinginan saja. Alangkah lebih baik jika kamu membeli barang yang berkualitas dengan harga murah. Hal ini membantu dalam menghemat agar tidak boros.

4. Utamakan membeli kebutuhan bukan keinginan

Jika ingin membeli barang, bedakan antara kebutuhan dan keinginan. Hal ini penting untuk menghindari kamu terjerumus dalam mengeluarkan uang dalam jumlah yang berlebih. Kamu harus mengetahui mana yang termasuk kepentingan utama seperti tempat tinggal, makanan dan minuman, pakaian, dan kesehatan. Hal tersebut yang kamu utamakan, bukan menghabiskan untuk membeli hal-hal yang kurang diperlukan.
ADVERTISEMENT

5. Jika ingin mengubah standar hidup, lakukan perubahan gaya hidup secara bertahap

Untuk meningkatkan gaya hidup tidaklah salah, apalagi kamu mulai mapan dan mengalami kenaikan gaji. Misalnya kamu dan keluarga ingin liburan ke luar kota. Kamu bisa membuat plan ke tempat yang tidak terlalu mahal tapi dapat dinikmati secara bersama. Namun jika kamu memiliki daftar panjang mengenai hal-hal yang diinginkan, seperti liburan ke luar negeri, cobalah untuk bersabar. Mulai dengan perlahan, dan buat tabungan mulai saat ini agar daftar tempat yang ingin kamu kunjungi mendapat gilirannya.
Sah-sah saja jika kamu ingin meningkatkan standar hidup, tapi jangan sampai keinginan malah mengalahkan kebutuhan. Akibatnya, jadi semakin sulit untuk menabung.
ADVERTISEMENT