Resensi: Dan Cermin Pun Retak

Tutur Literatur
O Captain, My Captain. (Whitman, 1865)
Konten dari Pengguna
23 Mei 2017 23:40 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Tutur Literatur tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Resensi: Dan Cermin Pun Retak
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Image source: http://is1.mzstatic.com
ADVERTISEMENT
Kepindahan Marina Gregg ke daerah pedesaan St. Mary Mead menggegerkan seluruh penduduk. Pasalnya, wanita cantik berusia hampir 45 tahun itu adalah bintang film yang sangat terkenal. Ditemani suaminya Rudd, ia menempati Gossington Hall dengan maksud memulai hidup baru yang tenang.
Namun naas bagi Marina. Kehidupan damai yang diimpi-impikannya harus kandas ketika acara ‘open house’ yang digelar di rumahnya menimbulkan korban jiwa. Korban meninggal itu adalah Heather Badcock, wanita setengah baya dari yayasan amal (yang juga penggemar Marina). Otopsi dilakukan, wanita malang itu ternyata tewas karena overdosis obat penenang. Diduga obat penenang itu tercampur dalam gelas dicquiry yang diminumnya saat pesta berlangsung.
Keadaan makin mencekam ketika Marina berkata kepada dokter pribadinya bahwa pembunuhan itu sebetulnya diperuntukan bagi dirinya. Belum reda ketegangan, sekretaris pribadi Marina ditemukan tewas karena racun almond yang terdapat pada obat flu nya. Kematian itu disusul dengan tewasnya juru masak Gossington hall akibat tembakan jarak dekat.
Resensi: Dan Cermin Pun Retak (1)
zoom-in-whitePerbesar
Image source: http://www.tasteofcinema.com
ADVERTISEMENT
Adalah inspektur Craddock yang mengambil peran dalam peristiwa ini. Secara kebetulan bahwa Craddock merupakan ‘keponakan’ dari Miss Marple. Sehingga kemenakan dan bibi Jane-nya itu bisa duet riset. Inspektur Craddock melakukan investigasi dengan mewawancarai orang-orang yang berada pada saat kejadian, dan Miss Marple, si perawan tua itu seperti biasa mengumpulkan informasi melalui gosip (hihi).
Pembunuhan kali ini bisa dikatakan merupakan pembunuhan yang spontan.Seseorang sudah bercerita sesuatu terlalu banyak, sehingga menyadarkan si pelaku akan suatu kejadian yang membuatnya tidak dapat menahan dendam membara. Sebetulnya pembunuhan itu tidak akan pernah terjadi jika seseorang tidak terlalu ‘banyak bicara’.
Novel Agatha memang selalu menarik untuk diikuti. Seperti biasa, Agatha Christie mampu mengecoh kita padahal dia sudah berkali –kali memperingatkan secara tidak langsung bahwa: orang yang paling tidak terduga yang biasanya menjadi tersangka. Well…well..kamu memang unpredictable Agatha!
ADVERTISEMENT
Oh ya ada satu bagian yang membuat saya tertarik di novel ini. Dan menariknya, bagian ini juga yang menjadi kunci masuk penyelesaian kasus. Bagian itu adalah ketika Mrs. Bantry menceritakan kepada Miss Marple mengenai kegelisahan hatinya. Saat itu Mrs. Bantry melihat Marina Gregg mengobrol dengan Heather Badcock (wanita yang meninggal di pesta). Marina tampak memperhatikan semua cerita Heather, akan tetapi sesaat kemudian Marina tampak kaku, seperti melihat atau tersadar akan sesuatu. Matanya memandang beku ke arah lukisan bunda Maria yang sedang menggendong bayinya.
Berikut kutipan perkataan Mrs. Bantry kepada Miss Marple: