3 Konsep Restoran Ini yang Sering Diperdebatkan! Apa Saja?

Zaman sekarang, ada banyak sekali restoran yang berada di daerah atau kota masing-masing. Dari restoran sederhana hingga mewah pun ada. Tiap restoran pasti memiliki produk atau menu yang diunggulkan sehingga menarik pelanggan untuk berkunjung. Selain itu, restoran pun memiliki konsep masing-masing yang mungkin berbeda dengan restoran lain.

Namun, konsep-konsep restoran ini pun tak lepas dari perdebatan. Tiap restoran merasa bahwa konsep yang mereka pakai lebih baik dibanding restoran lain. Konsep apa saja yang sering diperdebatkan?

1. Area Outdoor

Area Outdoor (foto: instagram.com/sateratu)

Memang tidak semua restoran memiliki area outdoor, namun bagi restoran yang punya area ini, bisa menjadi poin plus di mata pelanggan. Beberapa pelanggan memang lebih suka area outdoor yang sejuk dibandingkan area indoor. Namun, memilki area outdoor juga punya problematika tersendiri dan yang paling umum adalah masalah cuaca.

Tak bisa dipungkiri kalau cuaca sedang tidak baik atau hujan, area outdoor akan ditutup. Mengenai masalah ini, tiap restoran memiliki pendekatan yang berbeda-beda. Ada restoran yang sejak awal tetap membiarkan area outdoor dibuka walau cuaca mendung, ada pula yang menutup jika cuaca terlihat tidak baik.

Sebagai contoh, Sate Ratu menutup area outdoor jika cuaca dirasa tidak baik. Walau belum sepenuhnya mendung ataupun hujan, namun Sate Ratu tidak ingin mengambil risiko. Menurut Budi Seputro, owner Sate Ratu, jikalau area outdoor tetap dibuka dan ternyata hujan, ditakutkan ketika memindahkan pelanggan ke area indoor, akan sulit mendapatkan meja. Sehingga menurut Budi, lebih baik jika area outdoor ditutup sejak awal hal ini dilakukan juga demi kenyamanan pengunjung.

2. Penggunaan Tray/nampan

Penggunaan Nampan (foto: instagram.com/sateratu)

Apakah kamu memperhatikan pelayan saat menghantarkan makanan menggunakan nampan atau tidak? Mungkin terkesan sepele, namun ternyata penggunaan tray atau nampan sering menjadi perdebatan.

Di restoran yang memiliki konsep lebih santai, cenderung tidak menggunakan nampan. Pelayan akan membawakan hidangan dengan satu atau dua tangan. Di restoran lain, penggunaan nampan adalah wajib hukumnya. Selain tampak lebih sopan, menggunakan nampan juga lebih efisien.

Budi mengungkapkan kalau Sate Ratu menggunakan nampan karena kepraktisannya. Penggunaan nampan tentunya akan memudahkan pelayan dalam menghantarkan pesanan untuk pengunjung. Mengingat lokasi yang cukup luas, penggunaan nampan juga akan mempersingkat waktu untuk menghidangkan sajian makanan.

3. Penempatan Meja

Penempatan Meja (foto: instagram.com/sateratu)

Konsep penempatan meja ini sebenarnya sangat beragam. Ada banyak cara yang diterapkan oleh restoran tentang bagaimana restoran menempatkan pengunjung yang datang. Untuk mempermudah, konsep ini dibagi menjadi 2, yaitu pelanggan yang mencari mejanya sendiri atau dicarikan oleh pelayan atau pihak resto.

Biasanya untuk rumah makan, warung ataupun restoran yang lebih sederhana, pelanggan akan mencari atau memilih mejanya sendiri. Tapi ada beberapa restoran yang mengatur pelanggannya untuk menempati meja yang sudah disediakan. Restoran ini umumnya memiliki market kelas menengah ke atas.

Seperti halnya Sate Ratu, pelayan akan mengarahkan pelanggan untuk menempati meja yang sesuai, setelah pelanggan memilih area smoking atau non smoking. Budi mengatakan, penempatan meja ini dilakukan agar restoran teratur dan pelanggan tidak perlu rebutan meja dengan yang lain.

Sebenarnya ada banyak sekali konsep restoran yang berbeda satu sama lain. Namun, konsep restoran tentunya dipilih oleh pemilik atau manajemen resto. Umumnya, konsep restoran yang dianut sesuai dengan referensi pemilik resto dan target market yang dituju.

Akhir kata, tidak ada konsep yang salah ataupun benar. Semuanya merupakan konsep terbaik menurut restoran masing-masing. Bagaimana menurutmu? Adakah konsep restoran yang terbaik? Coba share di kolom komentar, yuk!