Antre Buat Makan, Worth It Enggak, Sih?

Tyas Arini
a freelance writer who love to write about travel and food
Konten dari Pengguna
25 Februari 2021 14:23 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Tyas Arini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Budaya antre memang diterapkan sejak dini dan berlaku untuk semua orang. Dengan antre, orang-orang akan menjadi lebih tertib dalam melakukan aktivitas ataupun membeli sesuatu. Begitu pula dengan urusan perut, budaya antre ini juga diterapkan di bisnis kuliner. Apalagi ketika ada kuliner yang enak atau sedang naik daun, otomatis banyak orang yang ingin menyantapnya dan berakhir dengan antrean.
ADVERTISEMENT
Antre untuk menyantap makanan atau kuliner ini bisa terjadi saat waiting list atau saat menunggu pesanan datang. Terkadang antrean ini membutuhkan waktu yang tidak sebentar. Banyak orang yang tidak sabar menunggu antrean yang cukup lama. Sehingga berakhir meninggalkan restoran tersebut atau memilih restoran lainnya.
Antrean restoran umumnya terjadi di saat jam sarapan, makan siang dan makan malam. Apalagi untuk restoran-restoran yang terkenal enak, biasanya ada antrean yang cukup panjang di jam tersebut. Antrean restoran yang baru buka atau kuliner yang sedang viral, umumnya menciptakan antrean yang cukup panjang. Tidak hanya itu, fenomena antre berjam-jam hanya untuk menikmati segelas boba milk tea juga terjadi di Jakarta maupun Yogyakarta.
Antrian bisa panjang dan melelahkan (pixabay.com)
Kemudian, orang-orang pastilah berpikir, apakah perlu antre hanya untuk makan? Apakah usaha untuk antre berjam-jam itu akan sepadan dengan rasa makanannya? Apakah worth it antre hanya untuk menikmati kuliner ini? Pertanyaan-pertanyaan tersebut pasti muncul di benak seseorang ketika mengetahui antrean yang cukup panjang di restoran tersebut. Beberapa orang memilih untuk tetap antre demi menikmati kuliner yang enak dan sebagian lagi lebih memilih untuk tidak mencobanya.
ADVERTISEMENT
Ada sebagian orang yang tidak ingin antre hanya untuk mencicipi makanan tersebut. Alasannya cukup beragam, dari tidak sabar, tidak adanya waktu untuk antre, tidak ada tenaga hingga menurut sebagian orang, kuliner tersebut tidak begitu enak. Namun berbeda dengan orang-orang yang memilih untuk antre. Karena menurut mereka, waktu yang dikeluarkan untuk antre tersebut sepadan dengan rasa kuliner yang mengigit lidah.
Sebenarnya antre demi mencicipi kuliner tertentu itu worth it, gak sih? Jika ada banyak orang yang ingin menikmati kuliner tersebut, pasti akan muncul antrean agar tetap berjalan tertib. Dengan banyaknya orang yang menikmati kuliner tersebut, biasanya kuliner tersebut menyajikan makanan dengan rasa yang enak. Faktor tempat yang nyaman, service yang bagus dan lokasi yang strategis, juga menjadi alasan penunjang antrean di restoran tersebut.
ADVERTISEMENT
Sebagai contoh, Sate Ratu yang baru pindah ke lokasi baru di Jalan Tiyasan, Sidomukti, Condong catur, Yogyakarta. Ketika menjelang makan malam, antrean mulai terlihat di outlet Sate Ratu. Padahal kapasitas meja di outlet yang baru ini sudah 2 kali lipat dari outlet yang lama. Baik saat makan siang dan makan malam, selalu ada antrean yang cukup panjang, terutama saat weekend.
Tampak depan Sate Ratu (instagram.com/sateratu)
Saat ditemui di restoran, Budi Seputro, owner Sate Ratu menyebutkan bahwa mereka tidak menyangka antusias pelanggan atas kepindahan Sate Ratu begitu luar biasa. Hingga kapasitas meja tidak lagi memenuhi. Walaupun sudah ada bagian indoor dan outdoor, tapi tidak bisa menampung banyaknya pengunjung sekaligus. Sehingga satu-satunya cara adalah membuat antrean pengunjung terlebih dahulu.
ADVERTISEMENT
Budi juga menambahkan saat pengunjung sudah mendapatkan meja setelah antre, pesanan mereka langsung dicatat dan diproses. Hal ini bertujuan agar pengunjung tidak menunggu pesanan datang lebih lama lagi. Budi juga mengatakan ada menu-menu yang butuh proses bakar lebih lama seperti Sate Kanak dan Sate Kulit. “Hal tersebut kami sampaikan kepada pengunjung, agar pengunjung tahu berapa lama untuk menunggu pesanan tersebut. Apabila keberatan, maka sebaiknya memilih menu Sate Ayam Merah saja.” jelas Budi.
Sate Ayam Merah (instagram.com/sateratu)
Selera makan orang memang bisa berbeda, namun terkadang ada selera orang yang sama terhadap kuliner tersebut. Dengan banyaknya orang yang rela mengantre untuk menyantap kuliner tersebut, bisa disimpulkan bahwa banyak orang yang suka. Dengan banyaknya orang yang suka makan di restoran atau kuliner tersebut, bisa disimpulkan lagi rasa makanan yang disajikan enak. Namun tetap semuanya kembali ke selera masing-masing.
ADVERTISEMENT
Tentunya walau rasa makanan tersebut enak, ada sebagian orang yang tidak ingin antre atau tidak sempat antre. Ada beberapa cara agar tetap bisa menikmati kuliner tersebut tanpa antre, yaitu :

1. Datang lebih awal

Datang saat restoran baru buka (pexels.com/kampusproduction)
Datanglah ke restoran tersebut lebih awal atau saat jam buka restoran tersebut. Dengan begitu, belum banyak orang yang mengunjungi restoran tersebut. Dan tetap bisa menikmati kuliner dengan lebih nyaman.

2. Datang di waktu yang ‘aneh’

Datang di jam bukan jam makan (pexels.com/kampusproduction)
Umumnya antrean kuliner terjadi di jam makan,seperti jam 8 hingga 9 pagi, jam 12 hingga 2 siang atau jam 7 hingga 9 malam. Cobalah datang di waktu yang ‘aneh’ atau bukan waktu orang makan. Seperti jam 11 pagi, jam 3 – 4 sore atau jam 10 malam, jika restoran tersebut masih buka dan masih sedia. Dengan begitu, dapat menghindari antrean yang cukup panjang.
ADVERTISEMENT

3. Buat reservasi

Reservasi terlebih dahulu (pixabay.com)
Jika restoran tersebut menyediakan reservasi, maka sebaiknya buatlah reservasi H-2 atau sesuai dengan kebijakan restoran. Dengan membuat reservasi di awal, tidak ada waktu yang terbuang untuk antre. Akan lebih baik juga jika sudah memilih menu sebelumnya.

4. Pesan takeaway lewat restoran atau aplikasi Ojek Online

Takeway food (pexels.com/mikhaelnilov)
Jika restoran atau kuliner tersebut menyediakan pemesanan takeaway lewat telepon, bisa dicoba untuk yang tidak ingin antre. Namun hanya bisa dinikmati di rumah atau di kantor, tidak untuk makan di tempat. Atau bisa pesan lewat aplikasi Ojek Online, namun perlu dilihat lagi, ya. Jika antrean cukup lama dan panjang, sebaiknya dipikirkan kembali.
Adanya antrean pengunjung untuk menikmati kuliner yang enak memang wajar. Dan bagi sebagian orang antre demi kuliner ini memang worth it, Tapi baik selera dan kemauan antre balik ke orang masing-masing. Kalau kalian bagaimana? Apakah mau antre demi kuliner yang enak? Atau ada tips agar tidak antri saat mencipipi kuliner yang viral? Share jawabanmu di Comment, ya!
ADVERTISEMENT