Pentingnya Branding untuk Bisnis Kuliner dan Restoran

Tyas Arini
a freelance writer who love to write about travel and food
Konten dari Pengguna
8 Februari 2022 9:35 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Tyas Arini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Dewasa ini ada banyak bisnis yang bermunculan, dari bisnis pakaian hingga bisnis kuliner. Tiap bisnis harus memiliki brand atau merek yang kuat agar bisa dibedakan dengan bisnis yang lain. Tapi memiliki nama brand yang bagus tidaklah cukup, dibutuhkan branding, agar brand tersebut dikenal banyak orang.
ADVERTISEMENT
Branding adalah suatu proses atau cara yang dilakukan oleh perusahaan atau bisnis untuk membangun, membesarkan, mengenalkan dan memasarkan brand atau merek kepada masyarakat luas. Branding tidak hanya dilakukan oleh bisnis pakaian tapi juga bisnis kuliner. Karena perkembangan bisnis kuliner tergolong cepat, tiap brand perlu memutar otak untuk membuat branding yang berbeda dari lainnya.
Branding (foto: pexels.com/eva-elijas)
Sate Ratu, restoran di Jogja ini memiliki branding cukup istimewa. Salah satunya adalah “kesukaan turis mancanegara dan Indonesia”. Branding-an ini tentu bukan khayalan. Hingga saat ini sudah tercatat 85 wisatawan dari negara berbeda yang mengunjungi Sate Ratu. Hal tersebut menjadi prestasi dan branding Sate Ratu tentunya.
Jika dilihat, perjalanan restoran yang terletak di Sleman, Yogyakarta ini cukup pesat. Hanya dalam 5 tahun, Sate Ratu terhitung cukup sukses dan sangat ramai, bahkan hingga membuat waiting list. Tentunya selain sajian sate yang rasanya enak, kesuksesan Sate Ratu dibantu dengan branding yang kuat.
ADVERTISEMENT
Ketika menemui owner Sate Ratu, Budi Seputro, beliau mengatakan bahwa ia membangun branding Sate Ratu sejak awal. Branding menurut Sate Ratu adalah memperkenalkan lalu menancapkan merek Sate Ratu ke pikiran konsumen dalam persepsi-persepsi tertentu. Persepsi ini antara lain adalah sate yang berbeda dari yang lain, sate yang disukai turis, sate tanpa bumbu kecap dan lainnya.
Sate Ayam Merah (foto: instagram.com/sateratu)
Memiliki pengalaman bekerja di bidang entertainment, membuat Budi sadar pentingnya branding suatu produk, tidak terkecuali untuk kuliner atau restoran. Menurutnya, branding yang bagus dan tepat dapat membawa customer untuk datang ke restoran. Tidak sampai di situ saja, setelah mencicipi menu Sate Ratu dan menyukainya, customer akan merekomendasikan restoran ini ke teman dan kerabatnya. Di sinilah kemampuan branding menjadi word of mouth.
ADVERTISEMENT
Branding memiliki sisi positif yang sangat besar. Menurut Budi, dengan memiliki branding yang bagus, merek akan semakin dikenal. Jika merek semakin dikenal maka kepercayaan orang terhadap merek akan meningkat. Lalu orang-orang akan semakin penasaran dengan merek tersebut. Semakin banyak orang yang penasaran, maka akan semakin banyak orang yang tertarik untuk mencobanya. Setelahnya brand atau merek tersebut menjadi terkenal.
Branding juga membuat masa hidup brand lebih lama. Dengan semakin banyak dikenal orang, branding akan terus berjalan. Ada beberapa tips yang disampaikan Budi untuk branding bisnis kuliner, dimulai dengan membuat nama merek yang kuat dan berbeda serta menggambarkan produk apa yang dijual. Dengan nama merek yang berbeda, akan menghindari plagiasi dan dapat didaftarkan di HAKI.
Hal unik yang diangkat Sate Ratu (foto: instagram.com/sateratu)
Tips yang kedua adalah mencari hal-hal yang unik dan berbeda untuk terus dapat dibicarakan orang banyak. Hal unik ini bisa menjadi klaim atau slogan restoran tersebut, seperti slogan Sate Ratu, “sate yang disukai turis mancanegara dan Indonesia”. Pastikan ketika membuat klaim atau slogan, yang cukup spesifik dan jangan mengklaim hal yang umum, seperti “bakso super enak” atau “sotonya orang Jogja”.
ADVERTISEMENT
Hal-hal unik tidak mesti tentang produk, bisa berupa tempat atau lain hal. Usahakan terus mencari hal-hal unik yang bisa diangkat untuk topik pembicaraan orang-orang. Dengan topik yang berbeda, orang-orang akan terus membicarakan tentang brand tersebut. Walau kenyataannya orang tersebut belum pernah mencicipi Sate Ratu, dengan mendengarkan hal-hal unik terus menerus, orang tersebut bisa mendapatkan cerita tentang Sate Ratu dari keluarga atau teman. Hal tersebut akan berimbas orang-orang penasaran dan ingin mencicipi Sate Ratu.
Orang-orang mengunjungi Sate Ratu (foto: instagram.com/sateratu)
Semakin sering disebut atau diposting di mana-mana, orang-orang akan cenderung mengingat brand tersebut dan branding bisa dikatakan berhasil. Branding untuk bisnis kuliner tidaklah mudah, tapi tidak ada salahnya untuk dicoba dan dikembangkan setiap saat. Apalagi zaman sekarang, semua orang bergantung pada media sosial, di mana branding bisa diterapkan dengan lebih mudah.
ADVERTISEMENT
Sebagai informasi Sate Ratu, sate yang sudah dikunjungi 85 wisatawan ini terletak di Jalan Sidomukti, Tiyasan, Condongcatur, Sleman, Yogyakarta. Sate Ratu menjual menu spesialnya, Sate Ayam Merah, Sate Kulit dan Lilit Basah. Saat ini Sate Ratu melayani dari pukul 11.00 hingga 21.00 dan tersedia di aplikasi ojek online.