Sate Ratu Menyasar Turis Asing? Masih Relevan di Pandemi Ini?

Tyas Arini
a freelance writer who love to write about travel and food
Konten dari Pengguna
27 Agustus 2021 16:34 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Tyas Arini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Turis asing di Sate Ratu (instagram.com/sateratu)
zoom-in-whitePerbesar
Turis asing di Sate Ratu (instagram.com/sateratu)
ADVERTISEMENT
Ada yang unik dari salah satu kuliner viral di Yogyakarta, Sate Ratu. Kuliner yang menjual sate ayam ini, memiliki tagline “85 Negara udah ke Sate Ratu” yang terpampang pada dinding depan outlet-nya. Sontak hal tersebut mengugah rasa penasaran saya. Apa benar Sate Ratu sudah dikunjungi tamu dari mancanegara? Dan apakah memang sebanyak itu? Kebetulan sekali, owner Sate Ratu, Budi Seputro ada di outlet-nya dan beliau tidak keberatan menjawab rasa penasaran saya.
ADVERTISEMENT
Ketika saya tanya kenapa menyasar turis asing, beliau menjawab, “Setau saya, jarang ada kuliner otentik yang memilih target marketing turis asing. Padahal banyak turis saat berkunjung ke suatu kota justru mencari kuliner khas kota tersebut. Saya melihat ini sebagai peluang” tutur Budi. Budi juga menambahkan kalau target marketing tamu lokal sudah banyak disasar oleh kuliner-kuliner lawas. Jika penasaran menu apa yang ditawarkan di Sate Ratu, adalah menu Sate Ayam Merah. Sate Ayam Merah ini adalah sate ayam yang dimarinasi dengan rempah-rempah dan dibakar hingga juicy. Selain itu ada menu Lilit Basah dan Ceker Tugel yang tidak kalah sedapnya.
Sate Ayam Merah, hidangan favorit dari Sate Ratu (instagram.com/sateratu)
Tentunya menyasar turis asing, butuh strategi yang tepat. Budi mengatakan tujuan awal Sate Ratu adalah mendatangkan para turis. Bagaimana caranya? Di awali dengan review. Ketika ada turis asing yang berkunjung ke Sate Ratu, Budi selalu mengajaknya berbincang dan membuat pengalaman kuliner turis tersebut menyenangkan. Dengan itu, turis tersebut akan membuat review di salah satu web travel ternama, Trip Advisor. Banyaknya review tentang Sate Ratu yang ditulis di sana, mendatangkan banyak tamu dari mancanegara juga.
ADVERTISEMENT
Tidak sampai di sana saja, kekuatan "word of mouth" di kalangan turis terbilang luar biasa. Ada cukup banyak grup turis mancanegara yang datang karena direkomendasikan patner atau koleganya saat berkunjung ke Sate Ratu. Walaupun mengandalkan Trip Advisor sebagai referensi, Sate Ratu tetap mengedepankan cita rasa otentik kuliner yang tidak dapat ditemui di negara lain.
Grup turis dari Singapura (instagram.com/sateratu)
Pertanyaannya saat ini apakah masih relevan menyasar turis asing di kala pandemi COVID-19 ini? Budi menjawab, “Tentu tidak. Kami sadari di awal pandemi COVID-19, turis mancanegara berkurang dan lama kelamaan tidak ada kunjungan sama sekali sewaktu penerbangan ke Indonesia dibatasi”. Lalu bagaimana caranya Sate Ratu tetap berdiri hingga saat ini? Budi melanjutkan, “Untungnya, Sate Ratu sudah memiliki market lokal. Sehingga sekarang tamu yang berdatangan lokal semua” jawab Budi.
ADVERTISEMENT
Budi menjelaskan Sate Ratu menargetkan turis asing hingga menjadi fondasi yang kuat. Setelah Sate Ratu sudah memiliki branding yang kuat, barulah Sate Ratu menggaet para turis maupun tamu lokal. Dengan ini perjalanan yang ditempuh lebih mudah, menurut Budi. Ketika brand kuliner sudah dikenal dulu, akan lebih mudah mempromosikannya ke tamu lokal. Tentunya dengan tagline-nya yang catchy dan menarik.
Kalangan anak muda yang berkunjung (instagram.com/sateratu)
Namun, jika dilihat saat ini, tampaknya target marketing Sate Ratu jadi bergeser. Ketika saya makan di sini, hampir semua meja penuh dengan grup anak muda. Perihal tersebut, Budi menjawab, “Saya rasa target marketing Sate Ratu jadi meluas. Saya juga melihat rata-rata yang ke Sate Ratu adalah anak muda. Mungkin hal ini disebabkan dengan lokasi kami. Di kawasan Tiyasan ini memang terkenal sebagai kawasan hits. Ada banyak restoran dan café yang sering didatangi anak muda. Dan juga lokasi ini cukup dekat dengan area kampus”
ADVERTISEMENT
Banyaknya anak muda yang berkunjung ke Sate Ratu juga dikarenakan social media. Baru-baru ini, Sate Ratu viral di Instagram hingga membuat waiting list untuk pengunjung. Juga dikarenakan referensi dari teman satu hingga ke teman yang lain. Konten Sate Ratu di Instagram juga terbilang menarik, apalagi ketika melihat konsep outlet yang semi-outdoor, mengundang orang-orang untuk berkunjung dan menikmati Sate Ratu.
Melihat area indoor Sate Ratu, ada yang unik terpasang di dindingnya. Ada testimoni dan foto para turis ketika berkunjung ke Sate Ratu. Saat ditanya apa alasan memajang foto dan kometar tersebut, Budi mengatakan hal tersebut untuk bukti. Bukti bahwa memang ada turis dari 85 negara yang berbeda yang berkunjung ke Sate Ratu. Tak lupa, foto tersebut juga dipajang di laman Instagram Sate Ratu sebagai penguat branding.
Dekorasi dinding Sate Ratu yang dipenuhi foto dan testimoni para turis (instagram.com/sateratu)
Sebagai penutup, Budi menjelaskan bahwa bisnis kuliner terkena dampak yang cukup besar ketika pandemi COVID-19 ini. Mereka bertahan sebisanya dengan menggaet tamu lokal dan mengoptimalkan online delivery service. Untuk semua orang yang bekerja di bisnis kuliner, tetap bertahan, ya! Semoga pandemic COVID-19 segera reda dan semuanya lekas membaik.
ADVERTISEMENT
Sate Ratu bisa ditemui di Jalan SIdomukti, Tiyasan, Condongcatur, Sleman, Yogyakarta. Di masa PPKM ini, Sate Ratumelayani dari pukul 11.00 hingga 21.00 dan menerima pesanan lewat aplikasi Gojek, Grab maupun ShopeeFood.