Perusakan Atribut Kampanye Padil Karsoma Pelanggaran Pemilu di Purwakarta

Udin Syaputra
Im interest about sosio-politics
Konten dari Pengguna
13 Maret 2018 17:50 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Udin Syaputra tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Belum selesai masalah atribut pilkada Anne Ratna Mustika (istri mantan bupati Dedi Mulyadi), calon bupati dari nomor urut 2, yang menggunakan billboard-billboard ‘berbayar’ ukuran besar dalam berkampanye, sesuatu yang sebenarnya tidak diperkenankan dalam prosedur kampanye.
ADVERTISEMENT
Kini muncul lagi pelanggaran dalam pemilu, yaitu perusakan atribut pilkada dari pasangan nomor urut 1, Padil Karsoma-Acep Maman. Sebuah foto yang beredar di media sosial pada Selasa (13/3/2018) menunjukan bahwa, billboard kampanye pasangan yang diusung oleh PPP dan PDI-P tersebut, berlubang dan sobek yang sangat besar.
Seorang warga yang kebetulan melihat proses pengerusakan tersebut saat lewat dan enggan mengungapkan identitasnya, mengatakan bahwa pelaku pengerusakan lebih dari satu orang dan menggunakan senjata tajam. Semacam pisau.
Hal ini dipertegas dengan sobekan tersebut yang sangat rapi. Hal yang tentu saja sulit dilakukan dengan tangan kosong. Dari foto yang beredar, pelaku sepertinya tidak hanya melakukan penyobekan dengan senjata tajam. Tetapi juga melakukan pengerusakan posisi billboard. Sehingga posisi alat peraga tersebut miring dan hampir rubuh.
Ini tentu saja jelas termasuk dalam pelanggaran pemilu. Karena dalam iklim demokrasi, kompetisi politik mengandaikan persaingan yang sehat, jujur, dan adil. Dengan kejadian seperti itu pengamat politik dari Konsep Indonesia Muhammad Yahya mengatakan, “bahwa perusakan atribut kampanye adalah hal yang paling sering terjadi. Karena sudah sering terjadi atau lumrah, seharusnya pihak-pihak terkait, seperti Bawaslu Purwakarta dan Kepolisian dalam melakukan tindakan pencegahan. Sehingga potensi pengeruskan dapat diminimalisir” ujar Yahya.
ADVERTISEMENT
Dengan rusaknya alat peraga kampanye tersebut, tentu pihak Padil Karsoma merasa sangat dirugikan. Karena ini melanggar etika dan prosedur demokrasi yang baik. Sehingga iklim pemilu yang kondusif sudah ternodai.
Saat dikonfirmasi oleh wartawan, Padil Karsoma mengaku kaget dan berharap pelaku dapat segera ditemukan untuk dimintai pertanggungjawaban atas tindakan tersebut. Selain itu Padil Karsoma enggan memberikan dugaan pihak mana yang melakukan pengerusakan tersebut.
“Ya kita berpikir positif saja. Jangan sampai karena satu hal ini banyak pihak yang merasa dirugikan. Tentu saya selalu mengingatkan tim saya untuk tidak melakukan pelanggaran-pelarangan terhadap calon pasangan lain. Karena itu jelas melanggar asas kampanye, pemilu dan demokrasi. Saya hanya ingin berkompetisi secara sehat dan jujur” pungkas Padil Karsoma.
ADVERTISEMENT