Idul Fitri yang Damai di Filipina Selatan

27 Juni 2017 20:12 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Halal bihalal lebaran di Davao Filipina (Foto: Dok. KJRI Davao)
zoom-in-whitePerbesar
Halal bihalal lebaran di Davao Filipina (Foto: Dok. KJRI Davao)
ADVERTISEMENT
Perayaan Idul Fitri digelar meriah di Davao, Filipina Selatan. Sesuai dengan Islam yang damai, masyarakat muslim di Davao dan juga WNI menikmati Idul Fitri dalam suasana perdamaian.
ADVERTISEMENT
Seperti dalam siaran pers KJRI Davao yang diterima kumparan (kumparan.com), Selasa (27/6), ada dua acara yang digelar, pertama saat KJRI bertemu dengan 200 warga muslim Davao.
Acara ini diselenggarakan Madrasah Comprehensive Development and Promotion Program dari Kantor Walikota Davao City.
Dalam kesempatan itu, Konsul Jenderal (Konjen) Berlian Napitupulu menjelaskan dua hal, yaitu budaya Idul Fitri atau Lebaran di Indonesia dan isu radikalisme, ekstrimisme, dan terorisme yang menimbulkan presepsi negatif terhadap agama Islam. 
"Di Indonesia, saat lebaran umat Islam mendapat libur. Saat itu juga ketika merayakan lebaran masyarakat saling berkunjung dan mengucapkan mohon maaf lahir batin," kata Konjen Berlian.
Selanjutnya Konjen Berlian menjelaskan tentang isu radikalisme, ekstrimisme, dan terorisme yang dilakukan individu tertentu yang mengakibatkan persepsi negatif terhadap Islam. Islam adalah agama yang damai. Namun, ada oknum-oknum di luar sana yang berusaha mencoreng nilai dari rahmah dan kebaikan ajaran Islam. 
ADVERTISEMENT
Sebagai Negara cinta damai dan berpenduduk muslim terbesar di dunia, Indonesia sangat prihatin dengan isu ini.
Oleh karena itu, Pemerintah Indonesia bersama dengan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme, Polisi, Organisasi Muslim (NU dan Muhammadiyah), serta sekolah-sekolah termasuk madrasah melancarkan Program De-radikalisasi  untuk membasmi akar masalah radikalisme dan ekstrimisme. 
Lebih lanjut Konjen Berlian menjelaskan bahwa pada 21 Juni 2017 lalu, Presiden Joko Widodo telah menelepon Presiden Rodrigo Duterte untuk membicarakan bagaimana Indonesia dan Filipina bisa membantu satu sama lain dan memperkuat kerjasama untuk menghadapi radikalisme dan terorisme yang sedang marak. 
Apa yang disampaikan Konjen Berlian mendapat sambutan meriah dari para tamu undangan.
Halal bihalal lebaran di Davao Filipina (Foto: Dok. KJRI Davao)
zoom-in-whitePerbesar
Halal bihalal lebaran di Davao Filipina (Foto: Dok. KJRI Davao)
Acara kedua saat KJRI merayakan lebaran bersama WNI yang tinggal di Davao. 160 lebih WNI yang datang terdiri dari Warga Indonesia muslim dan non-muslim di Davao City. 
ADVERTISEMENT
“Hari ini adalah hari kemenangan bagi teman-teman umat Islam yang telah menjalankan ibadah puasa sebulan lamanya, dengan menahan lapar, dahaga dan hawa nafsu.  Pergumulan dan perjuangan yang terberat adalah melawan nafsu dan melawan diri sendiri.  Jika teman-teman telah berhasil menyelesaikan puasa selama sebulan dengan baik, maka teman-teman adalah orang yang menang, orang orang yang fitri,"  demikian menurut Konsul Jenderal RI Davao City, Berlian Napitupulu pada acara perayaan Idul Fitri 1 Syawal 1438 H di Wisma Konjen Davao City pada Minggu 25 Juni 2017. 
"Kita bersyukur karena kita masih bisa menjalankan ibadah puasa dan merayakan Hari Raya Idul Fitri hari ini dalam keadaan aman, damai, dan sejahtera, sementara ada saudara kita dalam keadaan perang, di pengungsian atau di rumah sakit," kata Konjen Berlian lagi.
ADVERTISEMENT
Halal bihalal lebaran di Davao Filipina (Foto: Dok. KJRI Davao)
zoom-in-whitePerbesar
Halal bihalal lebaran di Davao Filipina (Foto: Dok. KJRI Davao)
Konjen Berlian menegaskan “Open House ini tidak saja dirayakan oleh teman-teman WNI yang beragama Muslim tetapi juga WNI yang beragama Kristen, Katolik, dan umat lainnya.  Inilah wujud dan implementasi Negara Indonesia yang Bhineka Tunggal Ika, Negara Pancasila, Negara Cinta Damai.  Itu lah Indonesia”.
“Gereja Katedral di depan Mesjid Istiqlal Jakarta menunda kebaktian pagi untuk memberikan keleluasan bagi teman-teman Muslim yang melakukan Salat Ied pagi ini.  Suasana yang sama juga dilakukan sebuah Gereja di Solo dan Malang yang bersebelahan dengan Mesjid”, imbuh Konjen Berlian.
Lebih lanjut Konjen menyatakan toleransi dan kebiasaan saling menghormati seperti ini sesungguhnya bukan baru kali ini saja, tetapi sudah sejak dulu, sejak zaman nenek moyang.  Itu adalah keunikan, kekayaan dan kehebatan Indonesia, yang tidak dimiliki bangsa lain. Bangsa yang majemuk dengan ratusan suku dan bahasa, yang mencintai perdamaian dan persatuan.
ADVERTISEMENT
Pada kesempatan yang Fitri ini Konjen RI mengajak seluruh WN Indonesia di Filipina dan di mana pun berada untuk terus menebarkan kasih dan perdamaian guna menciptakan sebuah dunia yang lebih baik, aman, dan damai bagi seluruh umat manusia.
Acara open house ditutup dengan saling berjabat tangan, bermaaf-maafan, foto bersama, dan menikmati hidangan sate ayam, opor ayam, nasi putih, sambel goreng kentang, rendang, sayur ketupat, sambal, kerupuk dan lain-lain yang merupakan hidangan khas Hari Raya Idul Fitri.  
Halal bihalal lebaran di Davao Filipina (Foto: Dok. KJRI Davao)
zoom-in-whitePerbesar
Halal bihalal lebaran di Davao Filipina (Foto: Dok. KJRI Davao)