news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Jualan Empati Burger King

Umar Fauzi
Mahasiswa Ilmu Komunikasi 2018
Konten dari Pengguna
12 November 2020 7:50 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Umar Fauzi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

Suasana empati publik masa pandemi menjadi ladang marketing Burger King

ADVERTISEMENT
Beberapa Hari yang lalu, warganet seluruh dunia dibuat terharu oleh sebuah postingan perusahaan makanan cepat saji, Burger King. dalam postingannya yang berjudul "Pesanlah dari Mcdonald" tersebut, Burger King tidak hanya menonjolkan produknya, tetapi mengajak semua orang untuk membeli juga produk makanan cepat saji lainnya seperti Mcdonalds, KFC dll. melihat banyaknya gerai yang tutup terdampak pandemi dan juga banyaknya karyawan yang harus tetap diberikan haknya, Burger King mengajak publik untuk ikut membantu dengan memesan makanan pada setiap restoran cepat saji lainnya.
ADVERTISEMENT
Fenomena marketing yang dilakukan oleh burger king merupakan emphatic strategy. Strategi ini sangat tepat di situasi pandemi yang kini semakin memberikan dampak yang jelas di tengah masyarakat sehingga suasana publik menjadi emphatic situasion. Suasana tersebut selaras dengan marketing yang digunakan oleh Burger King dimana ia mengambil karyawan sebagai point of interest-nya, mengingat dalam satu gerai saja bisa memilki 30 karyawan yang mana sangat bergantung pada penjualan tiap gerai, jika tidak ada pembelian maka otomatis akan terjadinya lay-off karyawan. Karena yang diambil adalah karyawan perusahaan Burger King yang dalam hal ini masuk dalam kategori F&B (food & Beverages) maka tentu tidak etis jika hanya mengambil Burger King sebagai yang patut dikasihani, maka dari itu langkah yang dilakukan Burger King adalah mencantumkan seluruh kompetitornya dan menampilkan pesan empati tersebut. Dengan pesan tersebut jelas membuat publik yang sedang dalam atmosfir yang penuh empati merasa tersanjung sehingga dapat bereaksi untuk membeli.
ADVERTISEMENT
Keuntungannya jelas membuat publik terharu dan merasa tersanjung atas suportifnya Burger King terhadap kompetitor lainnya, sehingga citra Burger King di mata publik menjadi bagus dan baik. Kerugiannya adalah kesadaran publik timbul untuk membeli naik, tetapi tidak hanya ke Burger King tetapi kompetitor lainnya, kemungkinan kecil hal ini terjadi.
Hasil nyata dalam marketing ini sangat berhasil menarik simpati publik di seluruh dunia terhadap Burger King khususnya, terlihat dari jumlah like, retweet dan jumlah dibagikan sangat banyak dari berbagai platform online.
Terakhir, Burger King tidak murni menyamaratakan publik untuk setidaknya membeli dari berbagai perusahaan F&B. Burger King tetap menaikkan atau menonjolkan produknya, terlihat dari diksi terakhir yang berbunyi “menikmati Whopper pilihan terbaik, namun memesan Big Mac juga tidak ada salahnya”. Kata terbaik dalam produk Burger King mengisyaratkan bahwa Produknya adalah yang terbaik, namun jika sedang tidak ingin barulah memesan Big Mac (Produk Mcdonald)
ADVERTISEMENT