Dosen MIP UMY Adakan Pengabdian Masyarakat di Kalurahan Wonokerto Turi

UMY Mengabdi
Berita tentang UMY
Konten dari Pengguna
22 Maret 2022 10:22 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari UMY Mengabdi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Pengabdian Masyarakat di Kalurahan Wonokerto Turi
zoom-in-whitePerbesar
Pengabdian Masyarakat di Kalurahan Wonokerto Turi
ADVERTISEMENT
Pengabdian Masyarakat (Abdimas) merupakan salah satu wujud implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi yang wajib dilaksanakan secara langsung di tengah-tengah masyarakat. Kegiatan Abdimas dapat dikemas dalam tema dan topik yang beragam sesuai dengan kebutuhan di lapangan. Salah satunya adalah penguatan sumber daya manusia dalam rangka peningkatan kewaspadaan dan manajemen kebencanaan erupsi Gunung Merapi.
ADVERTISEMENT
Kegiatan tersebut dilakukan oleh salah satu dosen di Magister Ilmu Pemerintahan (MIP) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Dr. Suswanta, M.Si. di Kalurahan Wonokerto, Kapanewon Turi, Kabupaten Sleman pada Jumat siang (18/03).
Kegiatan abdimas tersebut mengangkat topik “Membangun Masyarakat Tangguh Bencana Berbasis Kolaborasi Pentahelix”. Kegiatan tersebut berlangsung di Pendopo Kalurahan Wonokerto, Kapanewon Turi, Kabupaten Sleman. Kegiatan tersebut dihadiri dan dibuka langsung oleh Lurah Wonokerto Riyanto Sulistyo Budi, S.E. beserta jajaran, dan Budi beserta tim dari Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) Yogyakarta.
Dalam sambutannya, Suswanta mengungkapkan pentingnya manajemen kebencanaan yang harus dimiliki oleh masing-masing warga, terutama yang berada di zona Kawasan Rawan Bencana (KRB) II dan III Gunung Merapi.
“Masyarakat saat ini dituntut untuk memiliki kewaspadaan yang tinggi terhadap bencana erupsi Gunung Merapi yang dapat terjadi sewaktu-waktu, maka dari itu kegiatan semacam pelatihan seperti ini merupakan momen yang tepat untuk dapat meningkatkan pemahaman mengenai kebencanaan dan tata cara yang dapat dilakukan masyarakat, baik secara pribadi maupun kelompok mulai dari kesiapsiagaan hingga pemulihan pasca bencana,” ungkap Suswanta.
ADVERTISEMENT
Dalam kegiatan tersebut, dihadiri oleh tim MDMC Yogyakarta sebagai narasumber. Mereka dianggap cakap dan berpengalaman dalam dunia manajemen kebencanaan, sehingga hal ini diharapkan menjadi suatu bekal bagi masyarakat di Kalurahan Wonokerto.
“Kami sangat memahami betul kondisi yang terjadi akibat erupsi Gunung Merapi di wilayah ini, sehingga kami sangat berharap dengan adanya pelatihan ini dapat memberikan bekal bagi warga di Kalurahan Wonokerto untuk melakukan peningkatan kewaspadaan dan manejemen bencana secara bersama-sama. Hal tersebut juga bertujuan untuk kebaikan kita bersama,” ungkap Budi tim MDMC.
Secara keseluruhan, masyarakat setempat menyambut antusias kegiatan ini. Selain diberikan pemahaman tentang kebencanaan dan manajemen yang baik, masyarakat juga dibekali dengan simulasi secara langsung apabila erupsi terjadi. Sehingga harapannya mereka dapat mengaplikasikan pemahaman yang telah didapatkan dengan praktik secara langsung, mulai dari lingkungan sekitar hingga melakukan evakuasi ke tempat yang lebih aman. Dan kegiatan abdimas tersebut berjalan secara interaktif dan kondusif.
ADVERTISEMENT