Konten dari Pengguna
Pengabdian UMY Buka Peluang Baru Industri Minyak Atsiri di Semoyo, Gunungkidul
7 Juli 2025 11:45 WIB
ยท
waktu baca 2 menitKiriman Pengguna
Pengabdian UMY Buka Peluang Baru Industri Minyak Atsiri di Semoyo, Gunungkidul
Pengabdian UMY Buka Peluang Baru Industri Minyak Atsiri di Semoyo, GunungkidulUMY Mengabdi

Tulisan dari UMY Mengabdi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Dr. Ir. Novi Caroko, S.T., M.Eng, dosen Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) mengembangkan alat mini distillator untuk mendukung diversifikasi produk minyak atsiri melalui program pengabdian kepada masyarakat. Kegiatan ini dilaksanakan pada (30/5/25) dengan mitra pengabdian Kelompok Tani Bangkit.

Kelompok Tani Bangkit merupakan salah satu kelompok tani lokal yang berada di Padukuhan Wonosari, Kalurahan Semoyo, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Kelompok Tani Bangkit memproduksi minyak atsiri berbahan dasar serai wangi. Hingga saat ini produk minyak atsiri yang diproduksi hanya berbahan dasar daun serai wangi, sehingga diperlukan adanya diversifikasi produk supaya dapat memperluas pangsa pasar, meningkatkan nilai tambah, dan mengurangi ketergantungan pada satu jenis bahan baku.
ADVERTISEMENT
Permasalahan yang dihadapi Kelompok Tani Bangkit adalah kurangnya alat distilasi dalam skala yang kecil untuk uji coba penyulingan minyak atsiri dari bahan baku selain serai wangi. Sehingga, pembuatan alat mini distilator ini diharapkan mampu mendukung diversifikasi produk minyak atsiri, meningkatkan kapasitas produksi, serta membuka pemanfaatan bahan baku lokal lainnya yang berpotensi menghasilkan minyak atsiri bernilai jual tinggi.
Kegiatan pengabdian ini dilakukan melalui beberapa tahapan, yaitu observasi, sosialisasi, pembuatan alat, pelatihan, serta monitoring dan evaluasi.
Sebanyak 92% peserta menyatakan bahwa diversifikasi sumber bahan baku minyak atsiri perlu ditingkatkan. Peserta juga menyatakan antusiasme untuk menggali dan memanfaatkan bahan baku alternatif, seperti daun cengkeh, cajeput, dan daun jeruk nipis kaffir. Selain itu, 88% peserta mengindikasikan bahwa mereka tidak pernah melakukan penyulingan minyak esensial menggunakan bahan selain serai wangi. Selain itu, 64% peserta tidak pernah mengoperasikan unit distilasi skala kecil sebelum pelatihan. Dengan demikian, pelatihan teknis berfungsi sebagai pengalaman langsung pertama bagi sebagian besar peserta, mencakup seluruh proses mulai dari persiapan bahan baku hingga pengumpulan minyak esensial.
ADVERTISEMENT
Mini Distilator yang dikembangkan dalam program pengabdian ini mampu beroperasi secara efektif. Anggota Kelompok Tani Bangkit mampu mengoperasikan dan memelihara mini distillator. Pemahaman mereka tentang diversifikasi jenis minyak atsiri meningkat sebesar 76%.