Penguatan Organisasi: Dosen UMY Berikan Pelatihan Tata Kelola Konflik PCA Bantul

UMY Mengabdi
Berita tentang UMY
Konten dari Pengguna
27 Maret 2024 14:39 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari UMY Mengabdi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Penguatan Organisasi: Dosen UMY Berikan Pelatihan Tata Kelola Konflik PCA Bantul
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Pada Rabu (21/2/24), Dr. Surwandono, seorang dosen dari Program Magister Hubungan Internasional Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), mengadakan kegiatan untuk meningkatkan kapasitas Pimpinan Cabang Aisyiyah (PCA) Kecamatan Bantul dalam tata kelola konflik. Acara ini dilaksanakan di Gedung LazisMU Kota Bantul dan dihadiri oleh pengurus harian PCA Kapanewon Bantul serta Pengurus Ranting Aisyiyah (PRA) se-Kapanewon Bantul.
ADVERTISEMENT
Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan kapasitas para pengurus dalam mengelola konflik, baik di tingkat keluarga maupun masyarakat. Dr. Surwandono menjelaskan materi secara ringan dengan mengaitkannya dengan sejarah konflik yang terdapat dalam al-Quran, dari perdebatan awal hingga kisah konflik antara nabi Musa dengan Fir'an, dan nabi Ibrahim dengan Namrud. Materi tersebut kemudian dikaitkan dengan norma-norma dalam berkonflik serta resolusi konflik yang tercantum dalam surat al-Hujurat.
Peserta sangat antusias mengikuti kegiatan ini, mulai dari pengisian pre-test dan post-test hingga mendalami materi tata kelola konflik. Mereka merasa materi yang disampaikan memberikan perspektif baru dalam mengelola konflik dengan menggunakan norma Islam. Di akhir sesi, Dr. Surwandono menyampaikan hibah berupa satu set laptop dari UMY untuk mendukung kegiatan organisasi PCA Bantul di masa depan.
ADVERTISEMENT
Drs. Rokini, Ketua PCA Bantul, menyampaikan rasa terima kasih kepada UMY atas pendampingan serius yang diberikan kepada Organisasi Otonom Muhammadiyah. Ia berharap kegiatan ini dapat berkelanjutan dan memberikan berkah bagi semua pihak.
Kegiatan pengabdian ini memberikan pemahaman bahwa konflik harus dikelola dengan baik agar energi konflik dapat disalurkan secara produktif demi terciptanya masyarakat yang cerdas, kritis, dan damai.