UMY Adakan Psikoedukasi Orang Tua sebagai Tindakan Perventif Perilaku Bullying

UMY Mengabdi
Berita tentang UMY
Konten dari Pengguna
5 April 2022 19:00 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari UMY Mengabdi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Penyuluhan kepada Orang Tua dan Siswa
zoom-in-whitePerbesar
Penyuluhan kepada Orang Tua dan Siswa
ADVERTISEMENT
Novia Fetri Aliza, dosen Komunikasi Penyiaran Islam (KPI), Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) melaksanakan kegiatan pengabdian di Dusun Jogorejo, Sendangsari, Minggir, Sleman, pada Minggu (6/2). Pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan masyarakat dalam mengelola dan menangani permasalahan bullying pada anak.
ADVERTISEMENT
Proses psikoedukasi diberikan melalui kegiatan penyuluhan kepada orang tua, dengan anak usia TK hingga SMA. Tahap awal penyuluhan dimulai dengan curah gagasan bersama peserta terkait pemahaman mereka dalam menghadapi fenomena bullying pada anak, yang selanjutnya diberikan pengetahuan dan pemahaman kepada seluruh anggota masyarakat untuk mampu memahami bahaya bullying dan cara mengatasi dengan pendekatan komunitas.
Foto bersama mitra pengabdian
Pendekatan komunitas artinya mengaktifkan semua layer/komponen yang ada di masyarakat untuk peduli dan merancang kampung anti bullying dimulai dari pemerintah dusun, ketua RT, dan semua tokoh masyarakat dan semua orang dewasa terlibat aktif dalam pencegahan perilaku bullying.
Dukuh Jogorejo bapak Sardiyando yang mengikuti seluruh rangkaian kegiatan dari awal hingga akhir menyampaikan bahwa kegiatan yang dilakukan sangat bermanfaat, memberikan pencerahan baru kepada masyarakat dalam mendampingi anak, kemudian akan melanjutkan dengan melaksanakan program kampung anti bullying untuk dukuh Jogorejo
ADVERTISEMENT
Pengabdian ini telah membangun kesadaran baru kepada masyarakat bahwa tindakan bullying harus diantisispasi sejak dini, dimulai dari keluarga. Tidak ada toleransi untuk tindakan menganiaya orang lain meskipun itu dilakukan oleh anak-anak. Dalam mencegah terjadinya kerusakan yang lebih besar seperti bullying ataupun klitih dikalangan anak anak usia sekolah, harus dibangun dengan kesadaran semua orangtua bukan hanya tanggung jawab segelintir orang tetapi semua komponen masyarakat.