Konten dari Pengguna

Wujudkan Sekolah Berdaya Saing Lewat Inovasi Guru, UMY Hadir di Kupang

UMY Mengabdi
Berita tentang UMY
7 Juli 2025 11:27 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-circle
more-vertical
Kiriman Pengguna
Wujudkan Sekolah Berdaya Saing Lewat Inovasi Guru, UMY Hadir di Kupang
Wujudkan Sekolah Berdaya Saing Lewat Inovasi Guru, UMY Hadir di Kupang
UMY Mengabdi
Tulisan dari UMY Mengabdi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Wujudkan Sekolah Berdaya Saing Lewat Inovasi Guru, UMY Hadir di Kupang
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Kupang – Sebagai upaya mendukung peningkatan kualitas pendidikan di wilayah timur Indonesia, Dr. Ir. Novi Caroko, S.T., M.Eng., dosen Program Studi Teknik Mesin Fakultas Teknik (FT) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), menyelenggarakan kegiatan pengabdian masyarakat berupa pelatihan peningkatan daya inovasi bagi guru-guru SMA, MA, dan SMK di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur, pada (5/12/24).
ADVERTISEMENT
Kegiatan ini dirancang untuk menilai kebutuhan para guru terkait inovasi pendidikan sekaligus mengevaluasi efektivitas model pelatihan berbasis diskusi reflektif dalam meningkatkan kapasitas inovatif mereka. Pelatihan diawali dengan survei penilaian kebutuhan yang bertujuan untuk menggali pemahaman, sikap, dan pengalaman guru dalam menerapkan inovasi dalam proses pembelajaran. Selanjutnya, dilaksanakan Focus Group Discussion (FGD) guna mengeksplorasi tantangan dan kebutuhan kontekstual yang dihadapi guru.
Dalam sesi pelatihan tatap muka, peserta dibekali materi seputar konsep inovasi pendidikan, pemanfaatan media digital, dan integrasi nilai-nilai lokal dalam pembelajaran. Pendekatan diskusi reflektif terbukti efektif untuk menguatkan pemahaman dan keterampilan praktis para guru.
Kepala SMA Muhammadiyah Kupang, Mukhtar Mele, menyampaikan apresiasinya terhadap kegiatan ini. “Pelatihan ini sangat membantu kami para tenaga pendidik tingkat SMA di Kupang untuk menerapkan budaya inovasi berkelanjutan di dalam sekolah,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
Meskipun sebagian guru telah memiliki pemahaman dasar tentang inovasi, hambatan struktural seperti terbatasnya akses pelatihan, minimnya dukungan institusi, dan infrastruktur yang belum memadai masih menjadi tantangan besar. Namun, hasil post-test yang dilakukan setelah pelatihan menunjukkan peningkatan pemahaman peserta sebesar 16,67%, yang menegaskan efektivitas pendekatan pelatihan reflektif ini.
Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi langkah awal dalam membentuk ekosistem pembelajaran yang inovatif dan berkelanjutan di wilayah Nusa Tenggara Timur.