Bagaimana Cara Mengatasi Rintangan #UntukPerempuan

uni dzalika
Sedang belajar menulis.
Konten dari Pengguna
5 April 2019 23:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari uni dzalika tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Hampir mendekati pertengahan tahun 2019, rupanya masih banyak isu-isu mengenai perempuan yang dirasa tidak adil dan masih harus diperjuangkan hak-nya. Misalnya mengenai kekerasan dalam rumah tangga yang kurang dilindungi dalam UU Negara, atau tingginya tingkat stress perempauan di tempat kerja, dan masih ada lagi yang mungkin dapat kamu uraikan lebih banyak.
Saya, karena saya tidak –belum- bekerja kantoran, belum berumah tangga, dan besar di lingkungan yang sangat sportif dalam mendukung perempuan, tidak mengalami dan jangan sampai mengalami mengenai diskriminasi yang sering kali saya dengar. Orang-orang senang menghakimi ketika melihat ada perempuan yang sukses dalam berkarier, atau yang belum menikah di usia matang, atau banyaknya ucapan mengatur kehidupan orang lain seolah-olah sudah merasa benar. Saya tahu ada banyak melalui mereka yang becerita langsung pada saya. Menyesakkan, tapi begitulah adanya.
ADVERTISEMENT
Jika diingat-ingat, saya pun pernah mengalaminya.
Saya pernah ditinggal seseorang karena satu alasan utamanya dia tidak menerima ketika saya ingin melanjutkan sekolah lagi setelah sarjana. Dia bilang, perempuan seharusnya tidak melampaui pendidikan lelaki. Beberapa tahun setelahnya ketika dengan orang lain, saya kembali ditinggal pergi atas alasan saya tidak sebanding dengan dia yang jenjang pendidikannya cukup tinggi. Perempuan, katanya harus berdedikasi dan sejajar dengan pasangannya.
Saya bingung, tapi pada akhirnya mengambil keputusan bahwa hal terbaik #UntukPerempuan adalah mengenal diri sendiri dan tahu apa yang kita inginkan : memperjuangkan apa yang kita cita-citakan, dan tidak berusaha menyamakan atau menuruti perintah seseorang yang tidak ada hubungan jelasnya dalam hidup. Dan begitulah yang seharusnya kita lakukan: percaya diri dan tidak tergantung pada seseorang, lalu belajar merealisasikan semua mimpi kita sekalipun orang mengatakan itu hal yang mustahil.
ADVERTISEMENT
Dan di masa sekarang, walau masih banyak isu-isu mengenai perempuan yang terus digelontorkan ke muka umum, saya merasa Indonesia sudah mulai berubah sedikit demi sedikit. Mulai ada gerbong khusus #UntukPerempuan misalnya. Atau disediakannya bank ASI di kanor-kantor sebagai support pada busui, dan juga banyak e-commerce yang menyediakan barang-barang kebutuhan perempuan sehingga semakin mudah untuk menemukan apa yang kita butuhkan.
Lantas, bagaimana jika kamu merasa tidak sanggup melakukan semuanya sendirian? Tidak masalah, sebab kita manusia. Dalam acara Women Soiree yang diadakan Jumat lalu (29/03/19) dijelaskan bahwa penting bagi kita untuk memiliki Support System. Yaitu orang-orang yang akan selalu mendukung apa pun keputusan yang kita ambil, orang-orang yang akan mendengarkan lebih dulu penjelasan kita sebelum menghakimi, dan orang-orang ini tentunya haruslah mereka yang mengerti dan tidak mendiskriminasi perempuan. Orangnya siapa, tentu berbeda untuk masing-masing orang. Bagi saya, mereka adalah keluarga besar, sahabat dekat, dan teman-teman pembaca yang tidak sungkan untuk memberi masukan dan kritik agar saya menjadi pribadi yang lebih baik lagi.
ADVERTISEMENT
Atau seperti Kak Artika Sari Devi, support system utama beliau adalah Kak Baim, suaminya, dan anak-anaknya, dan keluarganya. Sebagai public fifur, tidak sedikit kritikan dan sindiran yang datang kepadanya. Ada yang bilang kalau cantik tandanya tidak pintar dan hanya bisa dandan saja, ada yang menyindir terlalu kurus, dan banyak stigma lain yang melabeli beliau dengan hal negative tapi Kak Artika selalu semangat dan tetap melakukan banyak aktivitas positif untuk sesame. Beliau kuat dan hebat karena ada pendukungnya, karena beliau tahu apa yang diperjuangkannya bukanlah sesuatu yang negatif, dan ini juga yang bisa kita pelajari. Bahwa orang-orang yang kerap menjatuhkan kita tidak perlu didengar dan cukup fokuskan diri kita pada masukan dan saran dari support system.
ADVERTISEMENT
Bagaimana dengan kamu,
Sudahkah menemukan Support System terbaik yang akan mendukung keputusanmu?