Konten dari Pengguna

Alumnus Teknik Elektro UAD Kuliah Magister di Jepang Lewat MEXT

NEWS UAD
Informasi terkini Universitas Ahmad Dahlan
21 November 2024 10:38 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari NEWS UAD tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Nur Ramadhani, Alumnus Teknik Elektro Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Lanjut Studi Magister di Jepang (Dok. Dhani)
zoom-in-whitePerbesar
Nur Ramadhani, Alumnus Teknik Elektro Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Lanjut Studi Magister di Jepang (Dok. Dhani)
ADVERTISEMENT
Nur Ramadhani yang kerap disapa Dhani, lulusan Program Studi Teknik Elektro Fakultas Teknologi Industri Universitas Ahmad Dahlan (UAD) angkatan 2019, kini melanjutkan pendidikan ke jenjang Magister di Departemen Software and Information Science, Iwate Prefecture University, Jepang. Dhani berhasil meraih beasiswa Monbukagakusho/MEXT, sebuah program prestisius dari pemerintah Jepang untuk mahasiswa internasional.
ADVERTISEMENT
Selama masa kuliah di UAD, Dhani aktif dalam berbagai kegiatan akademik dan non-akademik. Salah satu pengalaman berkesannya adalah bergabung dengan tim RDC UAD di divisi KRSBI-H (R-Scuad), sebuah tim robotik yang mengembangkan robot humanoid untuk berkompetisi dalam ajang robotika nasional. Selain itu, ia juga menjabat sebagai asisten dosen dan student employee program studi, yang memberinya kesempatan untuk memperluas wawasan akademik, keterampilan teknis, dan kemampuan manajemen waktu serta kolaborasi tim.
Menurut Dhani, persiapan yang matang menjadi kunci keberhasilannya meraih beasiswa MEXT. “Saya memulai dengan fokus pada prestasi akademik, menjaga IPK di atas 3,20 dan memperdalam pengetahuan di bidang yang ingin saya tekuni,” jelasnya. Selain itu, pengalaman non-akademik seperti menjadi asisten dosen turut memberikan keuntungan dalam menulis surat rekomendasi, yang menjadi dokumen penting dalam aplikasi beasiswa.
ADVERTISEMENT
Dhani juga menekankan pentingnya menyiapkan proposal penelitian yang menarik dan relevan. Dalam aplikasinya, ia memilih topik terkait perangkat lunak dan teknologi informasi, bidang yang sejalan dengan rencana studinya. Kemampuan bahasa Inggris dan Jepang pun menjadi faktor penting yang ia tingkatkan sejak awal. “Kemampuan bahasa adalah kunci, baik untuk komunikasi akademik maupun kehidupan sehari-hari di Jepang,” tambahnya.
Proses aplikasi beasiswa ini memang panjang dan penuh tantangan, tetapi Dhani menegaskan bahwa komitmen dan kesabaran adalah hal utama yang harus dimiliki. Ia menyarankan para calon penerima beasiswa untuk terus berlatih, menjaga semangat, dan tidak mudah menyerah. “Ketekunan adalah kunci untuk meraih beasiswa ini atau tujuan apa pun yang kita impikan,” ujarnya.
Dhani berharap pengalamannya dapat menjadi inspirasi bagi mahasiswa lain yang ingin meraih beasiswa internasional. “Semoga tips yang saya bagikan bisa membantu teman-teman mencapai tujuan akademik dan karier cemerlang. Jangan takut untuk bermimpi besar dan mempersiapkan diri dari sekarang,” pungkasnya. (Dilla)
ADVERTISEMENT