BEM UAD Kembangkan Wisata dan Kesenian Berbasis Digital di Kalurahan Beji

NEWS UAD
Informasi terkini Universitas Ahmad Dahlan
Konten dari Pengguna
7 Maret 2024 11:41 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari NEWS UAD tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sosialisasi penguatan SDM dan kesenian berbasis digital oleh BEM Universitas Ahmad Dahlan di Kalurahan Beji (Dok. Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Sosialisasi penguatan SDM dan kesenian berbasis digital oleh BEM Universitas Ahmad Dahlan di Kalurahan Beji (Dok. Istimewa)
ADVERTISEMENT
Sabtu, 10 Februari 2024, Kementerian Desa Mitra Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) melaksanakan sosialisasi terkait Penguatan Manajemen Sumber Daya Manusia (SDM) dalam Optimalisasi Desa Wisata dan Pengembangan Kesenian Tradisional Berbasis Digital di Kalurahan Beji bersama Dinas Pariwisata dan Dinas Kebudayaan Kabupaten Gunungkidul. Hal tersebut dilakukan untuk meningkatkan kompetensi masyarakat desa binaan dalam hal penguatan manajemen SDM untuk pengembangan desa wisata serta digitalisasi kesenian tradisional.
ADVERTISEMENT
Kalurahan beji memiliki banyak sekali potensi wisata yang dapat dikembangkan oleh kelompok sadar wisata (pokdarwis) setempat. Namun kurangnya manajemen SDM dari masyarakat menyebabkan desa wisata ini tidak mampu bersaing dengan desa wisata lainnya. Selain itu, kesenian tradisional yang ada juga sangat istimewa. Rinding Gubeng merupakan salah satu seni musik tradisional yang hanya ada di Kalurahan Beji. Sayangnya, masyarakat kelompok seni belum bisa mengoptimalkan potensi tersebut. Maka dari itu, dalam upaya merevitalisasi desa wisata dan mengangkat kesenian tradisional khususnya Rinding Gubeng yang belum banyak diketahui oleh para wisatawan, diperlukan adanya penguatan manajemen SDM dan digitalisasi.
Narasumber pada sosialisasi terkait penguatan manajemen SDM yaitu Sudjarwono, S.H. selaku Sub Koordinator Kelembagaan Bidang Pengembangan Destinasi dari Dinas Pariwisata Kabupaten Gunungkidul. “Sinergi dan kolaborasi antarpotensi desa sangat penting untuk menciptakan program kolaboratif yang unggul. Pilar potensi desa yang saling koordinasi, sinergi, kolaborasi, dan bekerja sama, dapat merumuskan paket wisata yang diminati pasar wisatawan sehingga dapat menjadi pengembangan wisata alternatif desa wisata,” ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, narasumber pada sosialisasi terkait digitalisasi kesenian tradisional yaitu Trianingsih, S.Sn. selaku Kepala Seksi Pengembangan Seni Bidang Adat, Tradisi, Lembaga Budaya, dan Seni dari Dinas Kebudayaan Kabupaten Gunungkidul. Ia menuturkan, “Kalurahan Beji pada tahun ini memiliki kesempatan menjadi Desa Mandiri Budaya, maka dari itu kesempatan ini tentunya harus dioptimalkan. Upaya digitalisasi budaya sangatlah penting untuk dilakukan, agar kesenian tradisional yang ada tetap lestari dan mampu bersaing di kancah nasional hingga internasional.”
Sri Idhayanti selaku Lurah Kalurahan Beji menyampaikan pula bahwa, “Pokdarwis dan kelompok seni yang ada di Kalurahan Beji sangatlah banyak, tetapi kelompok tersebut masih membutuhkan bimbingan dan arahan terkait manajemen SDM serta dukungan digitalisasi agar wisata dan kesenian tradisional dapat dioptimalkan potensinya.”
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut, Salma Maulidya Prastiwi selaku Menteri Kementerian Desa Mitra BEM UAD mengungkapkan, “Kalurahan Beji merupakan Desa Binaan dari BEM UAD, sehingga kami akan selalu membantu dan mendukung pokdarwis dan kelompok kesenian dalam upaya menjadi Desa Mandiri Budaya pada tahun 2024 melalui penguatan manajemen SDM dan digitalisasi kesenian tradisional.”