DPP IMM: Inklusif Berkemajuan untuk Peradaban Islam Modern

NEWS UAD
Informasi terkini Universitas Ahmad Dahlan
Konten dari Pengguna
29 November 2021 13:24 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari NEWS UAD tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Dr. H. Zainudin Amali, S.E. M.Si. Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Republik Indonesia (Foto: Humas UAD)
zoom-in-whitePerbesar
Dr. H. Zainudin Amali, S.E. M.Si. Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Republik Indonesia (Foto: Humas UAD)
ADVERTISEMENT
Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) merupakan organisasi kepemudaan yang berada dalam naungan Muhammadiyah. Pada Minggu, 29 November, di Amphitarium Kampus Utama UAD, IMM menggelar Pelantikan Dewan Pengurus Pusat (DPP) IMM Periode 2021‒2023, dengan tema “Inklusif Berkemajuan”.
ADVERTISEMENT
Islam sebagai agama akhir zaman membawa sketsa besar yang bertujuan untuk membentuk peradaban Islam modern. Selain itu membangun peradaban berdasar pada nilai utama yang kokoh, yakni tauhid dan dimensi iman, takwa, serta akhlak mulia. Untuk mewujudkannya, IMM menjadi garda terdepan pergerakan dengan bergelut di bidang agama, politik, ekonomi, budaya, dan alam pikiran. Mereka menggunakan pola wasathiyah yakni seimbang, berkemajuan, dan bersikap moderat.
Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof. Dr. Haedar Nashir, M.Si. (Foto: Humas UAD)
Dalam pandangan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Prof. Dr. Haedar Nashir, M.Si. dan Dr. H. Zainudin Amali, S.E. M.Si. selaku Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Republik Indonesia, Inklusif Berkemajuan yang digagas oleh IMM merupakan sketsa besar, untuk syiar dan tajdid yang khariqul ‘adat. Artinya yakni menembus koyak kelaziman serta bijak menghadapi perubahan yang terjadi, juga memadukan syariat dan ilmu pengetahuan menjadi suatu pedoman pergerakan.
ADVERTISEMENT
Pembaruan yang dilakukan Muhammadiyah bersifat autentik, karena langsung bersumber dari pemahaman Al-Qur’an dan sunnah Nabi. Saat ini IMM bergerak di tengah perubahan zaman yang lebih kompleks, maka sudah menjadi keniscayaan bahwa Inklusif Berkemajuan tepat untuk menjadi panduan.
Tidak perlu bagi IMM mencari referensi lebih jauh untuk mewujudkan sketsa besar Inklusif Berkemajuan, sebab tokoh pendiri Muhammadiyah, K.H. Ahmad Dahlan telah meletakkan hal tersebut ke dalam panduan pergerakan, jauh di masa dahulu. Saat ini, saatnya kita memiliki sikap demokratis dan mengesampingkan nilai konservatif, guna menjembatani cita mulia merawat keharmonisan persyarikatan, gerakan, organisasi, umat, bangsa, dan negara.
Banyak organisasi kepemudaan masih berjalan di arah yang tidak jelas. Berbanggalah IMM karena memiliki panduan yang jelas, dalam melakukan suatu pergerakan. Menjadi kewajiban bagi IMM mengonstruksi hal tersebut dan menyebarkannya, seperti yang telah Muhammadiyah lakukan dahulu hingga sekarang. IMM harus mengkaji lebih dalam apa yang sudah diwariskan pendiri dan tokoh Muhammadiyah, kemudian melakukan improvisasi pada kehidupan modern saat ini. (didi)
ADVERTISEMENT