Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.99.0
Konten dari Pengguna
Gandeng Warga Dusun Kramat, KKN UAD Manfaatkan Lubang Biopori
27 Februari 2025 11:27 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari NEWS UAD tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Sampah organik sering kali tidak dimanfaatkan. Padahal, jika bisa mengolahnya, akan bisa menjadi sesuatu yang bermanfaat. Inilah yang melatarbelakangi mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Unit III.A.1 menggelar program pemanfaatan lubang biopori untuk sampah organik di Dusun Kramat, Congkrang, Muntilan, Magelang. Kegiatan yang dilaksanakan pada 18 Februari 2025 ini bertujuan untuk mengedukasi masyarakat tentang pengelolaan sampah organik secara ramah lingkungan melalui teknologi biopori .
ADVERTISEMENT
Ketua Unit KKN UAD, Junda Jagad Alkahfi, menjelaskan bahwa lubang biopori merupakan solusi efektif untuk mengurangi sampah organik sekaligus memperbaiki kualitas tanah. “Dengan memanfaatkan lubang biopori, sampah organik seperti sisa makanan dan daun kering dapat terurai secara alami, sehingga menghasilkan kompos yang dapat menyuburkan tanah,” ujarnya.
Kegiatan ini mencakup praktik langsung pembuatan lubang biopori dan penjelasan mengenai manfaatnya bagi lingkungan. Lubang biopori dibuat dengan melubangi tanah hingga kedalaman sekitar 50‒100 cm dan diameter 10‒30 cm, kemudian diisi dengan sampah organik. Proses dekomposisi di dalam lubang ini akan menghasilkan humus yang kaya nutrisi serta meningkatkan sirkulasi udara dan penyerapan air tanah.
Mahasiswa KKN UAD bersama masyarakat setempat mempraktikkan pembuatan lubang biopori di berbagai lokasi, seperti halaman rumah, pekarangan, dan area persawahan. Warga dari berbagai kalangan, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa, turut serta dalam kegiatan ini. Mereka diajarkan cara memilih lokasi yang tepat, menggali lubang, serta mengisi lubang tersebut dengan sampah organik rumah tangga.
ADVERTISEMENT
Masyarakat Dusun Kramat menunjukkan antusiasme tinggi selama kegiatan berlangsung. Salah satu warga, Sarojo, mengungkapkan bahwa metode ini sangat bermanfaat dalam mengurangi sampah di rumah tangganya. “Dengan adanya lubang biopori, sampah dapur kami tidak lagi menumpuk. Selain itu, hasil komposnya bisa digunakan untuk menyuburkan tanaman di kebun,” katanya.
Sebagai tindak lanjut, mahasiswa KKN UAD berharap masyarakat dapat mempraktikkan teknologi biopori secara mandiri dan berkelanjutan. Dengan pemanfaatan lubang biopori, diharapkan Dusun Kramat menjadi lingkungan yang lebih bersih, sehat, dan hijau. (Jun/din)