Kampus Merdeka Ajarkan Public Speaking Sejak Dini

NEWS UAD
Informasi terkini Universitas Ahmad Dahlan
Konten dari Pengguna
28 Juli 2021 12:50 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari NEWS UAD tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Rival Yumansyah, mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling (BK) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) mengajarkan Public Speaking siswa SD Negeri Liangjulang II, Majalengka, Jawa Barat (Foto: Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Rival Yumansyah, mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling (BK) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) mengajarkan Public Speaking siswa SD Negeri Liangjulang II, Majalengka, Jawa Barat (Foto: Istimewa)
ADVERTISEMENT
Rival Yumansyah, mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling (BK) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) bersama mahasiswa Kampus Mengajar lainnya yang berasal dari Universitas Pendidikan Indonesia dan Universitas Pasundan mengajarkan Public Speaking siswa SD Negeri Liangjulang II, Majalengka, Jawa Barat.
ADVERTISEMENT
Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) merupakan kegiatan baru dalam dunia pendidikan Indonesia yang digagas oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim. Program Kampus Mengajar tahap satu dilaksanakan sejak Maret hingga Juli 2021 di sekolah-sekolah yang termasuk ke dalam daerah 3T, yakni Tertinggal, Terdepan, dan Terluar. Daerah 3T menjadi perhatian pendidikan saat ini, sehingga dengan adanya program Kampus Mengajar dapat membantu pembelajaran dengan inovasi baru dan mudah diaplikasikan dalam bidang pendidikan.
Public Speaking atau bercerita dapat mengasah banyak hal seperti percaya diri, coping stress, dan terlatih untuk terbiasa berbicara di depan banyak orang. Hal ini dilakukan karena masih banyak di antara mahasiswa yang masih tidak terbiasa berbicara di depan banyak orang, sehingga jika pembiasaan ini diterapkan di sekolah dasar, siswa dapat melatih kecakapan mereka tentang public speaking sejak dini. Pembiasaan yang diterapkan sejak dini akan meningkatkan kualitas pada diri seseorang,” jelas Rival.
ADVERTISEMENT
Setiap hari pada awal pembelajaran, di depan kelas tersedia dua buah bangku. Setelah itu perwakilan siswa ditunjuk untuk maju ke depan dan menceritakan “apa saja yang kamu lakukan kemarin?” (menceritakan kegiatan yang dilakukan di hari sebelumnya). Pertanyaan tersebut tidak akan membuat siswa tertekan dan terbebani untuk menceritakan kegiatannya, karena mereka bercerita atas dasar pengalaman sendiri.
“Para siswa dapat menceritakan kegiatan dengan bahasa mereka sendiri. Minggu pertama terlihat cara siswa bercerita masih dengan kosa katanya terbatas. Namun setelah hampir tiga bulan program ini dilakukan, dapat terlihat perkembangan yang signifikan. Kosa kata siswa bertambah, diikuti dengan meningkatnya rasa percaya diri ketika berbicara di depan kelas serta mampu menyampaikan pendapat mereka ketika proses belajar mengajar,” tandasnya. (doc/ard)
ADVERTISEMENT