Kemendikbudristek RI Kunjungi dan Evaluasi PHP2D UAD di Desa Selopamioro

NEWS UAD
Informasi terkini Universitas Ahmad Dahlan
Konten dari Pengguna
30 November 2021 15:06 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari NEWS UAD tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Tim Program Holistik Pembinaan dan Pemberdayaan Desa (PHP2D) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta, yang berlokasi di Dusun Nawungan 1, Selopamioro, Bantul, Yogyakarta, mendapat kunjungan dari Pembelajaran Kemahasiswaan (Belmawa) Kementrian Pendidikan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) Republik Indonesia (RI).
Visitasi dan Evaluasi PHP2D UAD di Desa Selopamioro oleh Belmawa Kemendikbudristek RI (Foto: Istimewa)
Dalam kunjungannya Ir. Dr. Minarti, selaku perwakilan dari Belmawa Kemendikbud Ristek melakukan visitasi dan evaluasi terhadap kinerja dan hasil dari tim PHP2D UAD. Acara ini juga dihadiri oleh Gatot Sugiharto, S.H., M.H. selaku Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni UAD, Danang Sukantar, M.Pd. yakni Kepala Bidang Pembinaan Organisasi Kemahasiswaan dan Prestasi Mahasiswa UAD, Pembina Tim PHP2D Drs. Hadi Sasongko, M.Si., Drs. Sugeng yang merupakan Kepala Desa Selopamioro, serta Kelompok Tani Lestari Mulya.
ADVERTISEMENT
Gatot saat menyampaikan sambutannya (18-11-2021), sangat berharap apa yang dilakukan oleh tim PHP2D UAD dapat memberikan manfaat baik serta tetap terus berlangsung di luar kegiatan semacam ini.
Tim yang beranggotakan dua belas mahasiswa yang diketuai oleh Della Febriana ini memberdayakan dan melakukan pembinaan kepada petani untuk memaksimalkan lahan pertanian kritis menjadi lahan pertanian produktif. Tujuannya untuk menghasilkan nilai ekonomis.
Dari kurang lebih 170 hektare lahan kritis di Dusun Nawungan 1, yang masih diupayakan oleh tim PHP2D UAD seluas 1.000 meter lahan. “Tim PHP2D UAD dalam upaya pembinaan terbukti memperoleh hasil yang cukup baik, yakni mempercepat pertumbuhan tanaman. Yang awalnya hujan baru mulai menanam, tim ini hujan sudah berbunga,” tutur salah satu anggota Lestari Mulya.
ADVERTISEMENT
Tim ini juga membuat produk pupuk organik yang sedang dilakukan proses penelitian di laboratorium Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) untuk mengetahui hasilnya apakah sesuai standar untuk kemudian bisa dikembangkan. Produk mereka adalah boi aqsol, yang terbuat dari limbah rumah tangga.
Para petani mengaku memperoleh banyak manfaat dari produk ini, selain bisa mengurangi limbah rumah tangga, tanaman yang mereka panen pun tidak mengandung bahan kimia seperti saat sebelum adanya pupuk bio aqsol. (Lrs)