Konten dari Pengguna

KKN MAs 42 Bekali UMKM Dengan Digital Marketing untuk Pemasaran Produk

NEWS UAD
Informasi terkini Universitas Ahmad Dahlan
12 September 2024 10:16 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari NEWS UAD tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
KKN MAs 42 Berikan Pendampingan Pemasaran Produk untuk UMKM Keripik Belut Pandeyan (Dok. KKN MAs)
zoom-in-whitePerbesar
KKN MAs 42 Berikan Pendampingan Pemasaran Produk untuk UMKM Keripik Belut Pandeyan (Dok. KKN MAs)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Mahasiswa Kelompok 42 Kuliah Kerja Nyata Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah (KKN MAs) yang terdiri atas mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan (UAD), Universitas Muhammadiyah Surakarta, Universitas Muhammadiyah Palu, Universitas Muhammadiyah Palangkaraya, Universitas Muhammadiyah Magelang, Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan, dan Universitas Muhammadiyah Buton, membantu usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) keripik belut agar lebih siap bersaing di era digital. Selain itu, para pelaku UMKM diharapkan mampu meningkatkan penjualan melalui pemanfaatan teknologi modern serta strategi pemasaran yang lebih cerdas dan kreatif.
ADVERTISEMENT
Pada awalnya, tim melakukan observasi awal dengan UMKM. Saat itu mereka menemui bahwa UMKM tersebut kurang memiliki informasi yang lengkap, desain kurang menarik, dan belum menggunakan platform media sosial. Akibatnya, banyak orang merasa bingung dengan apa yang dijual oleh UMKM tersebut dan penjualan tidak meningkat.
Akhirnya, tim berfokus pada peningkatan kualitas branding dengan melakukan beberapa langkah strategis, salah satunya melalui desain kemasan yang lebih menarik dan informatif. Mereka membantu UMKM menciptakan desain pengepakkan baru yang tidak hanya estetis, tetapi juga mencantumkan informasi produk yang jelas, seperti komposisi bahan dan tanggal kedaluwarsa. Selain itu, mereka mendorong adanya inovasi dan kreativitas dalam bentuk serta konsep kemasan agar lebih menarik perhatian konsumen serta meningkatkan daya saing di pasaran.
ADVERTISEMENT
Selain pendampingan dalam hal branding, para mahasiswa juga memberikan pelatihan kepada UMKM mengenai pemasaran digital. Mereka membekali para pelaku UMKM dengan keterampilan menggunakan platform media sosial seperti Instagram dan Facebook untuk mempromosikan produk secara lebih luas. Tak hanya itu, mereka juga membantu UMKM memahami cara efektif memanfaatkan marketplace daring sebagai sarana untuk menjangkau pasar yang lebih besar.
Bardi salah satu pemilik UMKM berkata, “Pendampingan ini sangat bermanfaat, sekarang saya tahu cara melakukan promosi melalui platform media sosial, saya juga sangat suka desain logo dan kemasan baru yang diberikan.”
Dengan adanya pendampingan ini, diharapkan UMKM dapat terus berkembang, menciptakan produk yang lebih unggul, serta mampu bertahan di tengah persaingan pasar yang semakin ketat. (Nanda)
ADVERTISEMENT