KKN UAD Buat Gerakan Literasi Pustaka Keliling di Semaki

NEWS UAD
Informasi terkini Universitas Ahmad Dahlan
Konten dari Pengguna
25 Mei 2022 8:56 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari NEWS UAD tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Relawan Satgas Covid-19 Universitas Ahmad Dahlan (UAD), menyelenggarakan program membaca buku dan mewarnai setiap dua minggu sekali bekerja sama dengan Perpustakaan Kota Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang menyediakan buku-buku bacaan. Kegiatan literasi dilakukan di halaman Masjid Noor Islam Desa Semaki Kulon pada Minggu, (24 April 2022), dengan mengundang anak-anak dan remaja setempat sebagai objek agenda kegiatan.
Kuliah Kerja Nyata (KKN) Relawan Satgas Covid-19 Universitas Ahmad Dahlan (UAD) adakan gerakan literasi pustaska keliling (Foto: Istimewa)
Acara yang berlangsung dari pagi hingga siang ini diawali penjelasan tentang pentingnya membaca buku dan diakhiri dengan mewarnai bertema memperingati Hari Buku Nasional. Anak-anak dan remaja sangat antusias dalam membaca buku yang disediakan oleh perpustakaan kota. Bacaan di sana pun memiliki variasi genre, mulai dari buku sains, teknologi terapan, buku legenda cerita rakyat, tips dan trik, serta lain-lain. Mahasiswa KKN berharap kegiatan ini akan menjadi agenda mingguan yang akan dilaksankan oleh warga Semaki Kulon untuk meningkatkan minat baca dari warga sekitar.
ADVERTISEMENT
“Dengan adanya kegiatan mingguan seperti ini, akan menjadi hal yang sangat baik, harapanya kami sebagai warga Semaki Kulon dapat mempertahankan kegitan ini agar anak-anak di desa kami gemar membaca buku sedari kecil,” ungkap Hidayat selaku Ketua RW 09.
Perspektif lain datang dari wali dan orang tua yang mendampingi, menurut mereka, gerakan literasi keliling ini dapat meningkatkan interaksi antara anak-anak kampung yang sebelumnya sangat minim dalam bersosialisasi. Dengan kegiatan ini, dapat dikatakan bahwa gerakan literasi memberikan benefit yang banyak, baik dari segi intelektual warga sekitar maupun dari segi psikis anak-anak.
Meninjau dari beberapa segi pandang dan manfaat yang dirasakan, harapan untuk ke depannya semoga agenda ini akan berjalan berkala. Tidak hanya di Desa Semaki Kulon, tetapi dapat diterapkan di desa lainnya dalam meningkatkan gerakan literasi di Indonesia, terutama Yogyakarta. (doc)
ADVERTISEMENT