KKN UAD Kenalkan Meronce di Sekolah Thailand

NEWS UAD
Informasi terkini Universitas Ahmad Dahlan
Konten dari Pengguna
1 April 2024 8:22 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari NEWS UAD tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Mahasiswa KKN Universitas Ahmad Dahlan (UAD) kembangkan kreativitas siswa di Thailand dengan program meronce (Dok. Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Mahasiswa KKN Universitas Ahmad Dahlan (UAD) kembangkan kreativitas siswa di Thailand dengan program meronce (Dok. Istimewa)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Dyah Ayu Prasetyaningrum dan Assyfa Cendana Rih Adila, dua mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan (UAD) dari Program Studi (Prodi) Sastra Inggris 2020 yang sedang melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Sangkhom Islam Wittaya School di Thailand, melakukan program kerja yang seru dan unik. Mereka menyelenggarakan kegiatan meronce untuk mengembangkan kreativitas murid di sekolah.
ADVERTISEMENT
Dyah mengatakan, “Saya memang suka hal-hal yang berbau seni terutama menggambar. Selain menggambar, saya juga suka meronce. Kenapa? Sebab meronce itu indah dalam sisi personal maupun visual. Manik-manik yang dipakai untuk meronce kan sangat bermacam- macam bentuk dan warnanya, jadi secara visual itu beragam.”
Murid di sekolah juga bisa memilih manik-manik yang mereka paling disukai dari warna, bentuk, huruf, angka, dan lain-lain. Maka dari itu memperkenalkan meronce itu seakan memberi ruang untuk anak-anak Sangkhom untuk membuat sesuatu yang indah dan juga personal bagi diri mereka. Meronce bentuknya bisa beragam, misalnya cincin, kalung, gelang, phonestrap, dan lain-lain. Jadi tidak hanya sekadar lucu-lucuan tetapi juga berguna untuk anak-anak.
Sebenarnya, target yang ingin Dyah ajar di kesenian meronce adalah SMP dan SMA karena ia merasa mereka sudah tergolong remaja dan biasanya sudah tahu apa itu seni meronce. Namun, karena dirinya ditugaskan untuk mengajar anak SD, ia pun menerapkannya di tempat tersebut. Mengejutkan, ternyata anak-anak sangat antusias menyambut.
ADVERTISEMENT
Assyfa juga mengungkapkan, “Saya memilih kegiatan meronce karena saya suka meronce dan kebetulan pernah berjualan juga dari hasil meronce. Aktivitas ini selalu menyenangkan dan yang pasti dapat mengasah kreativitas.”
Berbeda dengan Dyah yang mengajar SD, Assyfa mengajarkan kesenian itu di jenjang SMP dan SMA karena di sanalah ia ditempatkan untuk KKN. (Rini)