Mahasiswa Fisika UAD Juara I pada Ajang T-Days #11

NEWS UAD
Informasi terkini Universitas Ahmad Dahlan
Konten dari Pengguna
5 Desember 2022 8:36 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari NEWS UAD tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Buat alat deteksi gas alam berbasis IoT, mahasiswa Fisika Universitas Ahmad Dahlan (UAD) juara I ajang Technology Days #11 (Foto: Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Buat alat deteksi gas alam berbasis IoT, mahasiswa Fisika Universitas Ahmad Dahlan (UAD) juara I ajang Technology Days #11 (Foto: Istimewa)
ADVERTISEMENT
Tim mahasiswa dari Program Studi (Prodi) Fisika Universitas Ahmad Dahlan (UAD) berhasil menyabet juara pertama Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI) dan Desain Poster Tingkat Nasional pada agenda Technology Days (T-Days) #11 yang diselenggarakan oleh Fakultas Teknik Industri (FTI) UAD. Dilansir dari Instagram @tdays.uad, lomba yang mengusung tema “Build Quality Technology Synergy for Sustainable Future” ini berlangsung sejak Minggu, 23 Oktober 2022, hingga pengumuman pemenang pada Sabtu, 26 November 2022.
ADVERTISEMENT
Empat mahasiswa yang semuanya dari Prodi Fisika angkatan 2020 itu yakni Muhamad Faishal Khairan selaku ketua tim, sementara Yuliana Safitri, Dhita Prarama Putra, dan Rini Suphia Nurhayati sebagai anggota. Faishal, sapaan akrabnya, bersama rekan timnya mengusung LKTI berjudul “Sistem Monitoring Level Gas Alam pada Kawah Gunung Berapi Berbasis Internet of Things (IoT) dengan PV dan Berdaya Rendah”.
Ia menjelaskan konsep IoT tersebut untuk mendeteksi gas alam yang muncul ke permukaan dan sekiranya membahayakan manusia yang tengah beraktivitas atau tinggal di area gunung aktif. “Dengan adanya alat ini, masyarakat mudah untuk mendeteksi keberadaan gas alam dan tingkat bahayanya. Terlebih lagi, alat ini sudah terhubung dengan aplikasi yang kami desain sehingga akan mempermudah pengoperasiannya.”
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut, dengan dibantu Umi Salamah, S.Si., M.Sc. selaku dosen pembimbing, Faishal menyampaikan proses riset sebelum pembuatan LKTI cukup panjang. “Kami membuatnya mulai dari awal dan memang menjadi tantangan tersendiri. Sedangkan penyusunan LKTI kami selesaikan kurang lebih 5 hari mendekati batas akhir pengumpulan karya,” jelas Faishal saat diwawancara pada Rabu, 30 November 2022.
Dengan usaha berbuah keberhasilan ini, Faisal berharap dapat merealisasikan alat yang telah dirancang bersama timnya. “Selanjutnya, semoga kami dapat meningkatkan prestasi dengan mengikuti lebih banyak ajang perlombaan lainnya,” tutupnya. (guf)