Mengenal Penulisan Esai

NEWS UAD
Informasi terkini Universitas Ahmad Dahlan
Konten dari Pengguna
8 September 2021 9:45 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari NEWS UAD tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Pembekalan PLP I 2021 dengan pemateri Sudaryanto, M.Pd., (kanan) yang dimoderatori oleh Iis Suwartini, M.Pd. (kiri) (Foto: Dewi)
zoom-in-whitePerbesar
Pembekalan PLP I 2021 dengan pemateri Sudaryanto, M.Pd., (kanan) yang dimoderatori oleh Iis Suwartini, M.Pd. (kiri) (Foto: Dewi)
ADVERTISEMENT
Sudaryanto, M.Pd., sebagai pemateri Pelatihan Penulisan Esai pada pembekalan Pengenalan Lapangan Persekolahan (PLP) I menyampaikan, “Saya bisa menulis, tentu saya harus rutin membaca. Membaca dan menulis sesungguhnya seperti kakak dan adik. Artinya, membaca dan menulis saling berkaitan.”
ADVERTISEMENT
“Kalau ingin menulis, syaratnya harus banyak membaca. Jika ingin tulisannya bagus, maka harus banyak bahan bacaannya. Tidak mungkin orang menulis tanpa ada rujukannya,” tambah Iis Suwartini, M.Pd., sebagai moderator pembekalan program PLP I 2021.
Program ini di Universitas Ahmad Dahlan (UAD) mewajibkan mahasiswa memiliki luaran dalam bentuk esai. Esai akan diantologikan pada masing-masing program studi (prodi). Syarat antologi yaitu hasil plagiarisme tidak lebih dari 20 persen. Mahasiswa bisa mengecek hasilnya secara gratis di perpustakaan UAD.
Sebelum diantologikan penulis harus memahami struktur esai yang terdiri atas judul esai, penulis serta afiliasi, pendahuluan, pembahasan, penutup, dan daftar pustaka. Sementara itu, tahap-tahap menulis esai di antaranya fokus menulis, perlunya jeda waktu, dan fokus mengedit. Jangan lupa gunakan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) V dan gunakan Google Cendekia atau Google Scholar untuk mencari sumber tulisan dengan tema tertentu. Cari dan unduh buku elektronik di situs repositori milik kementerian atau instansi pemerintah.
ADVERTISEMENT
Sudaryanto pada pembekalan PLP I melalui kanal YouTube FKIP UAD Official berpesan, “Agar tulisan esai cukup berwarna, tentu di dalamnya kaya dengan informasi. Informasi bisa didapatkan lewat website sekolah dan wawancara kepala sekolah atau guru pamong. Bisa bertemu langsung atau tatap maya. Informasi yang kaya, selanjutnya tinggal diramu. Teman-teman bisa menggali prestasi sekolah, guru, dan siswa untuk dimasukkan dalam tulisan.” (Dew)