Minim Faskes, KKN UAD Edukasi Tentang Stunting di Nanga Ni'u, Bima, NTB

NEWS UAD
Informasi terkini Universitas Ahmad Dahlan
Konten dari Pengguna
25 Maret 2023 8:53 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari NEWS UAD tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
KKN Anak Bangsa Universitas Ahmad Dahlan (UAD) edukasi mengenai gizi seimbang dan pencegahan stunting di Dusun Nanga Ni’u, Karampi, Langgudu, Bima, NTB (Foto: Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
KKN Anak Bangsa Universitas Ahmad Dahlan (UAD) edukasi mengenai gizi seimbang dan pencegahan stunting di Dusun Nanga Ni’u, Karampi, Langgudu, Bima, NTB (Foto: Istimewa)
ADVERTISEMENT
Mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan (UAD) yang tergabung dalam Kuliah Kerja Nyata (KKN) Anak Bangsa Unit IV mengadakan sosialisasi pencegahan stunting kepada masyarakat Dusun Nanga Ni’u, Desa Karampi, Kecamatan Langgudu, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) pada 22-2-2023. Kegiatan ini dihelat sebagai bentuk upaya agar warga lebih memahami tentang stunting dan menerapkan pola hidup seimbang.
ADVERTISEMENT
Di Dusun Nanga Ni’u sendiri, stunting masih menjadi salah satu permasalahan utama yang disebabkan oleh pola penerapan gizi yang jauh dari standar pedoman gizi seimbang. Jika keadaan tersebut terus berlanjut, maka dapat membawa dampak buruk bagi kesehatan. Sosialisasi ini digelar untuk menjawab tantangan tersebut. Dalam pelaksanaannya, tim KKN Anak Bangsa bekerja sama dengan Puskesmas Langgudu untuk membantu jalannya sosialisasi dan Posyandu.
Ayu, bidan dari Puskesmas Langgudu, menuturkan bahwa lokasi Dusun Nanga Ni’u sangat jauh dari Puskesmas terdekat. Hal itu dapat menghambat warga setempat untuk memperoleh fasilitas kesehatan yang cepat dan tanggap. Selain itu, sarana dan prasarana kesehatan yang ada juga tergolong minim. Akibatnya, banyak warga yang kurang edukasi terkait stunting dan pemberian gizi seimbang.
ADVERTISEMENT
Hal itu diperkuat dengan yang disampaikan oleh Santi selaku perawat Puskesmas, bahwa kegiatan seperti ini sangat dibutuhkan oleh warga untuk mendapatkan akses kesehatan. Ia juga menambahkan jika biasanya masyarakat desa terkadang salah sasaran saat menerima bantuan makanan bergizi. Dalam artian bahwa mereka kurang memahami urgensi dari bantuan tersebut, jadi cenderung menerima saja tanpa mengonsumsinya secara teratur.
“Ada juga kasus ibu hamil yang jarang memeriksakan kandungannya, hal itu karena tidak memadainya fasilitas kesehatan yang ada,” jelas Santi.
Selain sosialisasi, kegiatan juga dilengkapi dengan Posyandu berupa pemberian vitamin dan obat cacing pada anak. Semua pihak, mulai dari elemen masyarakat, Puskesmas, dan tim KKN Anak Bangsa, sangat mendukung adanya kegiatan tersebut. Ke depannya juga diharapkan agenda serupa dapat lebih sering dilaksanakan. (tsa)
ADVERTISEMENT