Musikalitas Hari Tani: Memaknai Masa Lalu Sebagai Bahan Ajar Berkehidupan

NEWS UAD
Informasi terkini Universitas Ahmad Dahlan
Konten dari Pengguna
1 Oktober 2021 12:32 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari NEWS UAD tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Acara musikalitas untuk memperingati Hari Tani 2021 di UAD (Foto: Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Acara musikalitas untuk memperingati Hari Tani 2021 di UAD (Foto: Istimewa)
ADVERTISEMENT
Perayaan merupakan bentuk apresiasi atas apa yang telah terjadi, baik itu bersifat kelam maupun mengesankan, termasuk perayaan Hari Tani. Dalam perjalanannya, perayaan sering dilakukan di masyarakat umum, tetapi pada skala acara lebih kecil. Selain itu juga terlaksana di lingkup organisasi sampai kependidikan. Tujuan lainnya guna menelitik masa lalu sebagai bahan ajar berkehidupan.
ADVERTISEMENT
Jatuh pada 24 September 2021, Hari Tani adalah salah satu perayaan nasional yang mencakup bidang pertanian dan hari penetapan Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria di Indonesia. Universitas Ahmad Dahlan (UAD) yang merupakan institusi perguruan tinggi di Yogyakarta turut mengejawantahkannya dengan mengadakan acara musikalitas, tanpa melupakan korelasi pokok-pokok yang terdapat pada Hari Tani itu sendiri.
Apalah artinya kesenian, bila terpisah dari lingkungan. Apalah artinya berpikir, bila terpisah dari masalah kehidupan” ungkapan W.S. Rendra yang dominan beraroma sosial menjadi pesan tersurat yang diusung musikalitas tersebut. Selain dipenuhi dengan sajian musik dan alunan nada suara indah, turut dihadirkan beberapa pembacaan puisi bertema perlawanan. Baiknya acara ini diisi langsung oleh para Dahlan Muda, dan turut mengundang satu grup bermusik lokal ternama.
ADVERTISEMENT
“Tetap tenang bawa asyik mainnya, kalau salah notasi, hajar aja. Jangan terlihat gugup!” cetus Faizal salah satu mahasiswa yang juga pengisi acara. Ia menampilkan permainan musik dalam naungan grup folklore.
“Acaranya berlangsung keren, hanya saja panitia kurang disiplin dalam pelaksanaannya,” jelas Robbi salah satu penampil dan penonton.
Karena acara musikalitas perayaan Hari Tani ini diusung dan dilaksanakan oleh pelaku pendidikan UAD, tentu menjadi tolok ukur dalam bagaimana mahasiswa mampu menyampaikan pesan, maksud tujuan, dan berinteraksi dengan keresahan yang sedang dialami melalui media yang beragam.
Diharapkan acara seperti ini dapat berkelanjutan, mengingat acara seperti ini banyak melahirkan manfaat, keberanian menunjukkan emosional, serta keselarasan dalam berpikir. (didi)