Pelatihan Menulis Feature Bagi Penyandang Disabilitas Tunanetra

NEWS UAD
Informasi terkini Universitas Ahmad Dahlan
Konten dari Pengguna
11 September 2021 14:58 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari NEWS UAD tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Peserta pelatihan penulisan feature bagi penyandang disabilitas tunanetra secara daring melalui Zoom Meeting (Foto: Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Peserta pelatihan penulisan feature bagi penyandang disabilitas tunanetra secara daring melalui Zoom Meeting (Foto: Istimewa)
ADVERTISEMENT
Program Studi Sastra Indonesia dan Sastra Inggris Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta bekerja sama dengan komunitas Braille’iant Indonesia mengadakan program pengabdian masyarakat berupa pelatihan penulisan feature untuk penyandang disabilitas tunanetra. Pelatihan berlangsung 17 hingga 31 Agustus 2021 dengan jumlah 22 peserta serta melibatkan mahasiswa Sastra Indonesia UAD.
ADVERTISEMENT
“Tujuan dari kegiatan ini yang pertama pengabdian masyarakat dari program studi dan dosen. Kami harus melaksanakan tri dharma perguruan tinggi,” tutur Intan Rawit Sapanti, S.Pd., M.A. selaku Kepala Program Studi Sastra Indonesia.
Tema besar yang diusung dalam pelatihan penulisan feature ialah merdeka dengan lima subtema yang dijadikan sebagai isu yang digarap peserta menulis dan menulis feature. Yaitu merdeka dari keterbatasan, merdeka dari stigma, merdeka dari pendidikan, merdeka dari ketimpangan sosial, dan cinta persahabatan.
“Pelatihan penulisan feature bagi penyandang disabilitas untuk meningkatkan skill dan membekali peserta dalam menulis feature sebagai salah satu produk jurnalistik. Kesulitan apa pun insyaallah akan kami bantu. Menggunakan gawai bisa, menggunakan kertas bisa, atau menggunakan pesan suara, nanti bisa kami fasilitasi,” ujar Intan.
ADVERTISEMENT
Ketua komunitas Braille’iant Indonesia, Bima, menuturkan pelatihan penulisan feature untuk penyandang disabilitas tunanetra guna memperingati Kemerdekaan Republik Indonesia dalam kaitannya untuk memerdekakan hak belajar bagi penyandang disabilitas. Lebih lagi, dengan adanya pelatihan menulis feature bisa menambah pengalaman dan kemampuan menulis sehingga bermanfaat bagi kebutuhan akademik dan pekerjaan peserta yang notabene sebagai penyandang disabilitas tunanetra.
Ajiwan selaku pengurus Braille’iant Indonesia sekaligus redaktur Solider.id sebuah kanal media yang menyuarakan isu-isu disabilitas dari segi advokasi dan inklusi menuturkan bahwa kegiatan ini adalah sebuah terobosan baru yang berkemajuan untuk pemberdayaan bagi penyandang disabilitas. Sebab, menurut Ajiwan, selama ini di Indonesia pelatihan yang diperuntukkan penyandang disabilitas sangatlah klasik. Misalnya kebanyakan penyandang disabilitas tunanetra mendapat pelatihan pijat.
ADVERTISEMENT
“Ketika kemarin rekan-rekan dari UAD menawarkan melatih teman-teman disabilitas menulis, kami sambut dengan baik,” tutur Ajiwan.
Terakhir, Rifka Aprilia salah satu peserta penulisan feature yang berasal dari Lampung menuturkan, dirinya sangat tertarik dengan pelatihan penulisan feature. Senada dengan Rifka, Yuyun Apriani peserta asal Bali mengungkapkan jika dirinya sangat bersyukur bisa mengikuti pelatihan ini. “Semoga dengan belajar di sini bisa mengembangkan tulisan saya lagi,” ujar Yuyun mengakhiri. (doc/ard)