Peran Mahasiswa dalam Literasi Keuangan Syariah

NEWS UAD
Informasi terkini Universitas Ahmad Dahlan
Konten dari Pengguna
5 Agustus 2021 10:00 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari NEWS UAD tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Webinar dengan tema “Peran Literasi Keuangan Syariah bagi Perencanaan Kesuksesan Karier dan Keluarga Sakinah” yang diselenggarakan Program Studi Akuntansi UAD (Foto: Laras)
zoom-in-whitePerbesar
Webinar dengan tema “Peran Literasi Keuangan Syariah bagi Perencanaan Kesuksesan Karier dan Keluarga Sakinah” yang diselenggarakan Program Studi Akuntansi UAD (Foto: Laras)
ADVERTISEMENT
Program Studi Akuntansi Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta mengadakan webinar dengan tema “Peran Literasi Keuangan Syariah bagi Perencanaan Kesuksesan Karier dan Keluarga Sakinah”. Webinar ini merupakan tindak lanjut dari hibah Program Kompetisi Kuliah Merdeka (PKKM) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).
ADVERTISEMENT
Webinar berlangsung pada Minggu, 1 Agustus 2021 melalui Zoom Meeting dan kanal YouTube UAD. Hadir sebagai pemateri Murniati Mukhlisin, M.Acc., CFP. selaku Rektor Institut Agama Islam Tazkia dan Khusnul Hidayah, S.E., S.Ag., M.Si. Wakil Ketua Lembaga Penelitian dan Pengembangan Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah.
Ketua Program Studi Akuntansi Sumaryanto, S.E., M.Si., Akt., CA. pada sambutannya berharap kegiatan ini bisa memberikan pengetahuan baru bagi mahasiswa. "Dengan ilmu baru tersebut diharapkan lulusan Akuntansi UAD nantinya siap terjun di dunia kerja. Intinya, program PKKM adalah untuk meningkatkan kualitas lulusan."
Sementara Khusnul Hidayah, menjelaskan, literasi keuangan atau melek keuangan merupakan kondisi ketika seseorang memiliki pengetahuan dan pemahaman tentang pengelolaan dan instrumen keuangan yang bisa digunakan dalam pengambilan keputusan.
ADVERTISEMENT
“Kita sering melihat masalah-masalah keuangan yang menimbulkan pertikaian sehingga memutuskan tali silaturahmi. Awalnya berbisnis baik, tetapi karena tidak memahami pengelolaan keuangan akhirnya silaturahmi menjadi putus dan bisnisnya bubar. Inilah tantangan ke depan ketika mengelola keuangan, jangan sampai hal semacam itu terjadi lagi,” tuturnya ketika menyampaikan materi tentang tantangan pengelolaan keuangan yang lebih produktif untuk mahasiswa.
Ia berharap mahasiswa UAD bisa membawa semacam multifinance effect tetapi dalam konteks human capital terkait literasi keuangan dan literasi keuangan syariah. Sebab, mereka menjadi pelaku ekonomi potensial yang membuat keputusan terkait keuangan dengan dampak tidak hanya untuk diri sendiri. (Lrs)