Konten dari Pengguna

Prodi Bimbingan dan Konseling UAD Adakan Seminar Internasional

NEWS UAD
Informasi terkini Universitas Ahmad Dahlan
15 Agustus 2024 8:52 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari NEWS UAD tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Program Studi BK Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Adakan Seminar Internasional Bertajuk Inklusivitas (Dok. Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Program Studi BK Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Adakan Seminar Internasional Bertajuk Inklusivitas (Dok. Istimewa)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Program Studi Bimbingan dan Konseling (BK) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) adakan seminar internasional bertema “Promoting Social and Emotional Learning in Inclusive Classrooms: Counselor Interventions and Programs” pada Rabu, 8 Agustus 2024 di Amphitarium Kampus IV UAD.
ADVERTISEMENT
Seminar ini menghadirkan narasumber Prof. Norimune Kawai, Ph.D., CCC-SLP. dari Hiroshima University dan Dr. Muya Barida, S.Pd., M.Pd. dari UAD. Meskipun tidak dapat membersamai peserta seminar, keduanya menyampaikan materi secara daring yang disiarkan melalui kanal YouTube BK UAD.
Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Muhammad Sayuti, S.Pd., M.Pd., M.Ed., Ph.D. menegaskan jika dunia pendidikan mengalami banyak tantangan yang harus dihadapi, salah satunya adalah inklusivitas. Oleh karena itu, seorang konselor harus berdamai dan terbiasa menghadapi keberagaman.
Dalam materi yang disampaikannya, Prof. Norimune Kawai memaparkan tentang sistem pendidikan di Jepang, utamanya mengenai pendidikan berkebutuhan khusus. Ia juga banyak membahas mengenai penerapan Social and Emotional Learning (SEL) dalam pembelajaran di kelas inklusif. “Dalam hal ini, pengajar dapat berkolaborasi dengan tenaga profesional jika merasa kesulitan mengampu siswa berkebutuhan khusus,” ucapnya.
ADVERTISEMENT
Tidak kalah menariknya, Dr. Muya Barida yang mengampu konsentrasi Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) di Program Studi BK UAD turut menyampaikan materi seputar kondisi konseling untuk siswa berkebutuhan khusus, juga bagaimana inklusivitas di dunia pendidikan.
Sebagai lembaga pendidikan yang telah menerapkan inklusivitas, seminar internasional ini diharapkan dapat mencetak tenaga konselor yang peka terhadap inklusivitas di dunia pendidikan. (hani)