Stasiun Luar Angkasa ISS Transit Teramati dari Observatorium UAD

NEWS UAD
Informasi terkini Universitas Ahmad Dahlan
Konten dari Pengguna
26 Desember 2022 14:23 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari NEWS UAD tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ISS Transit CCD 20 Desember 2022 diamati dari Observatorium Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto: Pastron UAD)
zoom-in-whitePerbesar
ISS Transit CCD 20 Desember 2022 diamati dari Observatorium Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto: Pastron UAD)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pada Selasa, 20 Desember 2022 sekitar pukul 15.31 WIB, peristiwa gerak dalam astronomi yang sulit didokumentasikan berhasil dipotret di Observatorium Universitas Ahmad Dahlan (UAD). Peristiwa ini yaitu Stasiun Luar Angkasa yang melintas di antara Matahari dan Bumi. Para astronom mengenalnya sebagai fenomena ISS atau International Space Station Transit.
ADVERTISEMENT
Melintasnya ISS ini memang sering terjadi, tetapi tidak semua observatorium di berbagai daerah dapat mengamatinya. Pada peristiwa transit 20 Desember 2022 tersebut, Observatorium UAD sebagai satu-satunya observatorium di Indonesia yang berhasil mengamatinya dan mendokumentasikannya.
Sulitnya menentukan waktu dan tempat pengamatan ISS transit karena memerlukan perhitungan yang rumit. Terdapat situs yang dapat membantu perencanaan pemotretan fenomena ini, yaitu transit-finder.com. Informasi perihal perkiraan waktu transit beserta lokasi terbaik untuk pengamatan disediakan dengan terlebih dahulu memasukkan data lokasi dan rentang waktu pengamatan. Biasanya, informasi ini terus berubah bahkan pada menit-menit terakhir karena pemutakhiran data.
Selain perhitungan, teknis pengamatan juga perlu dipersiapkan. Melintasnya ISS sering kali kurang dari 1 menit. Gerakan ini sangat cepat. Namun, juga perlu mendapatkan citra ISS yang detail. Untuk itulah, teknik yang digunakan di Observatorium UAD yaitu dengan merekamnya dalam bentuk video. Video tersebut diolah menjadi sekumpulan frame dan ditumpuk untuk mempertajam fokusnya.
ADVERTISEMENT
Pengamat di Observatorium UAD mendapatkan data video menggunakan Teleskop Refraktor William Optics dengan diameter 71 mm dan detector Skyris 274M. Teleskop ini digerakkan dengan sistem penopang otomatis Losmandy yang membantu menjejak obyek langit. Sebagai pendukung, Teleskop Refraktor Skywatcher BK120 dan detektor Canon EOS 80 D juga digunakan. Sistem pendukung ini dipakai sebagai tambahan data dan back-up jika sistem utama tidak berfungsi atau gagal mendapatkan citra.
Terlihat pada gambar, Bintik berbentuk kotak melintas secara diagonal dari kanan bawah sampai kiri atas piringan Matahari. Bintik tersebut yaitu rekaman jejak ISS yang sedang transit pada sang Surya. Noktah lainnya yang berada di kanan atas dan kiri bawah merupakan sekumpulan Bintik Matahari. Bintik Matahari ini berupa daerah yang relatif lebih rendah temperaturnya daripada daerah sekelilingnya.
ADVERTISEMENT
Observatorium UAD berkomitmen mengabadikan fenomena astronomi untuk mendokumentasikan peristiwa ilmiah yang menarik disajikan baik untuk kalangan ilmiah maupun masyarakat pada umumnya. Selain itu, para peneliti di Observatorium UAD yang di bawah manajemen Pusat Studi Astronomi (Pastron) senantiasa meningkatkan keahlian pendokumentasian dengan dukungan perangkat keras dan perangkat lunak yang mumpuni. (doc)