Transformasi PHP2D, P3D, dan Wiradesa Menjadi PPK Ormawa

NEWS UAD
Informasi terkini Universitas Ahmad Dahlan
Konten dari Pengguna
9 April 2022 8:26 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari NEWS UAD tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Kegiatan Program Holistik Pembinaan dan Pemberdayaan Desa (PHP2D), Program Pengembangan Pemberdayaan Desa (P3D), dan Program Wiradesa, kini pada tahun 2022 telah ditransformasikan ke dalam satu program berupa Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK Ormawa).
ADVERTISEMENT
Melalui sosialisasi yang digelar oleh PKM Center Universitas Ahmad Dahlan (UAD) pada Minggu, 3 April 2022, Ir. Mintarti, M.Si. selaku tim penyusun dan juri PPK Ormawa Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), menjelaskan bahwa kegiatan PPK Ormawa ini tidak jauh berbeda dengan PHP2D, P3D, dan Wiradesa tetapi memang terdapat kekhasan dan penekanan-penekanan tertentu yang berbeda dengan tahun sebelumnya.
Ir. Mintarti, M.Si. saat menyampaikan materi terkait PPK Ormawa pada acara yang digelar oleh PKM Center Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto: Eka Marcella)
“Karena merupakan transformasi, maka sebenarnya inti kegiatannya enggak beda jauh, tetapi memang untuk tahun ini ada kekhasan dan ada penekanan-penekanan tertentu yang barangkali tidak sama dengan tahun lalu,” ungkapnya.
Di dalam PPK Ormawa ini aspek penilaiannya tidak hanya difokuskan pada keberhasilan program tetapi juga pada peningkatan kapasitas ormawa dan kompetensi mahasiswa yang terjun di desa. Selain itu, perbedaan yang kedua adalah untuk tahun ini tidak ada komunikasi langsung antara Belmawa dengan organisasi mahasiswa. Sebab, perguruan tinggi masing-masing yang akan lebih berperan dan berproses dalam mentransferkan komunikasi tentang PPK Ormawa melalui lembaga yang menangani khusus tentang kegiatan ormawa yaitu bagian kemahasiswaan.
ADVERTISEMENT
“Jadi, dari Belmawa ke bagian kemahasiswaan dahulu baru setelah itu ke ormawa.”
Perbedaan ketiga yaitu fokus kegiatannya tetap pengabdian dan pemberdayaan masyarakat, tetapi pada 2022 ini sudah disediakan empat belas topik yang bisa dipilih di antaranya, sociopreneur, pertanian masa depan, sekolah perempuan, desa/kelurahan digital, sanggar tani muda, konservasi tanaman obat, rumah sampah digital, desa/kelurahan sehat, desa/kelurahan sehat, rumah inovasi, kampung iklim, desa/kelurahan maritim, desa/kelurahan hutan, dan aktivitas lain pilihan ormawa/topik bebas. (eka)