UAD Tuan Rumah Pelantikan DPP IMM Periode 2021–2023

NEWS UAD
Informasi terkini Universitas Ahmad Dahlan
Konten dari Pengguna
29 November 2021 11:29 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari NEWS UAD tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Pelantikan DPP IMM Periode 2021-2023 di Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto: Humas UAD)
zoom-in-whitePerbesar
Pelantikan DPP IMM Periode 2021-2023 di Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto: Humas UAD)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pelantikan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Periode 2021–2023 bertema “Inklusif Berkemajuan” diselenggarakan di gedung Ampitarium lantai 9 Kampus IV Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta dan disiarkan langsung di YouTube IMM, UAD, serta Televisi (TV) Muhammadiyah. Acara ini dihadiri langsung oleh Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Prof. Dr. Haedar Nashir, M.Si., Rektor UAD Dr. Muchlas, M.T., Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Republik Indonesia (RI) Dr. H. Zaenudin Amali, S.E., M.Si., Ketua Umum DPP IMM periode 2018–2021 Najih Prasetya, S.H., M.H., dan lain sebagainya.
ADVERTISEMENT
Tema yang diusung tentunya memiliki makna dan tujuan. Kata inklusif sendiri memiliki makna yaitu keterbukaan, bekerja sama, kolaborasi, dan berkemajuan sebagaimana dalam tema Muktamar Muhammadiyah Makassar pada tahun 2015. Tema di sini memiliki cita-cita besar ke depan untuk peradaban yang lebih bermanfaat. Hal tersebut berkaitan dengan adanya stagnasi dan tidak mengalami kemajuan di negara Indonesia.
Berdasarkan analisis, mahasiswa Indonesia terlalu banyak golongan yang mengedepankan eksklusivitas. Diharapkan dengan adanya tema ini, bisa menyelesaikan berbagai macam masalah itu dengan melakukan kolaborasi, tidak ada musuh selain kapitalisme, kemiskinan, maupun kemunduran.
Najih juga menyinggung tentang tema dalam pidatonya. Ia berkata, “Berbicara tentang inklusif berkemajuan, saya teringat dengan dua ayat yakni surat Al-Hujuraat ayat 13 yang artinya pelarangan untuk saling membunuh karakter. Sebab ini bagian dari instrumen yang disebut kehilangan empati dalam konteks kehidupan berbangsa dan bernegara. Surat yang kedua yaitu Al-Anbiyaa ayat 7 tentang berpikir maju ke depan.” (Lrs)
ADVERTISEMENT