Dosen UM Surabaya Jelaskan Malnutrisi Dini dan Immunitas

Konten dari Pengguna
14 September 2022 12:39 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Universitas Muhammadiyah Surabaya (UM Surabaya) tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Malnutrisi saat ini menjadi perbincangan hangat dikalangan dunia terkhusus di negara kita Indonesia. Hal ini berkaitan dengan dampak yang ditimbulkan baik dimasa sekarang ataupun dimasa akan datang. Untuk itu perlunya kita mengetahui lebih jauh mengenai malnutrisi.
ADVERTISEMENT
Malnutrisi adalah sindrom klinis yang mencakup spectrum cacat antropometrik efek dari kehilangan berat badan secara drastis dan stunting kondisi dimana tinggi badan yang rendah tidak sesuai dengan usia sebayanya. Standar indeks masa tubuh normal 25-30 dan untuk kelebihan berat badan atau biasa disebut obesitas indeks masa tubuhnya lebih dari 30.
Ilustrasi anak susah makan (Thinkstocphoto)
WHO menjelaskan angka kehilangan berat badan mencapai 52 juta jiwa dan untuk stunting mencapai angka 165 juta anak di seluruh dunia. Angka kematian pada anak di tahun 1990-2011 mencapai 3,1 juta pada anak dibawah 5 tahun dengan prevalensi 45% akibat malnutrisi dan 54% anak dengan kelebihan berat badan.
Dosen Teknologi Laboratorium Medis (TLM) Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK) UM Surabaya Tri Ade Saputro memberikan penjelasan mengenai malnutrisi dini dan imunitas.
ADVERTISEMENT
Pengaruh Malnutrisi Terhadap Sistem Imun
Jika teman-teman pernah mendengar bahwa 1000 hari kehidupan pertama kita itu menjadi hari yang sangat penting untuk perkembangan otak kita, dan ternyata faktanya itu juga penting untuk perkembangan sistem imun tubuh kita. Ketika di 2 tahun pertama tersebut kita kekurangan nutrisi maka akan memicu terjadinya imunodefisiensi pada tubuh kita dimasa yang akan datang ketika kita beranjak dewasa
Apa itu imunodefisiensi?
Imunodefisiensi adalah kondisi ketika sistem imun tubuh melemah atau tidak berfungsi dengan baik dalam melawan infeksi yang disebabkan oleh bakteri, virus, jamur atau parasite fakta lain juga menyebutkan bahwa kukurangan nutrisi pada awal kehidupan menjadi salah satu pemicu terjadinya diabetes pada saat kita dewasa
ADVERTISEMENT
Menurut Tri Ade Saputro salah satu faktor utama orang terkena COVID-19 disebabkan oleh malnutrisi dan sistem imun tubuh dalam melawan mikroba itu menggunakan 2 pertahanan yaitu peratahanan innate dan adaptive atau biasa dikenal dengan sistem imun nonspesifik dan spesifik.
Apa yang terjadi pada kedua pertahanan sistem imun tersebut ketika kita mengalami malnutrisi?
Pada innate immunity/nonspesifik, gangguan pada barrier sel epitel, gangguan pada fungsi kulit dan usus, kekurangan pada mikirobosidal granulosit, sirkulasi sel dendritik berkurang, berkurangnya komplement protein. Secara fungsi ini semua akan menghambat kerja sistem imun untuk melawan patogen terutama sel darah putih/leukosit. Sebagaimana diketahui bahwa peran leukosit sebagai sel yang selalu menjadi tentara perang kita dalam sistem imun.
Pada adaptive immunity/spesifik, gangguan yang ditimbulkan penurunan kadar imunoglobulin, terutama IgA pada salifa dan air mata, limphoid organ atrophy, sirkulasi sel B berkurang, akan terjadi pergeseran sitokin pada T-helper 1 ke T-helper 2 atau sebaliknya, akan memicu limfosit hiporesponsif, namun tubuh kita harus bisa tetap mempertahankan jumlah limfosit dan imoglobulinn dalam tubuh.
ADVERTISEMENT
Tentu itu merupakan pekerjaan yang berat bagi tubuh kita karena harus memenuhi kebutuhan sistem imun dalam kondisi yang kekurangan
Masa depan generasi kedepan berganrtung pada cara kita merawat mereka sejak dini, di UM Surabaya terdapat pilihan Program Studi Teknologi Laboratorium Medis, salah satu kompetensi yang diajarkan di prodi ini adalah Imunoserologi yang membahas mengenai fungsi dan cara kerja sistem imun lebih mendalam.