Soal Blood Moon Bulan Merah saat Gerhana Bulan, Ini Penjelasan Dosen UM Surabaya

Konten dari Pengguna
8 November 2022 14:59 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Universitas Muhammadiyah Surabaya (UM Surabaya) tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi gambar gerhana bulan (Shutterstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi gambar gerhana bulan (Shutterstock)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pada sore hari tanggal 8 November 2022, masyarakat Indonesia akan menyaksikan gerhana bulan total. Gerhana bulan total berikutnya di Indonesia tidak akan terjadi hingga 7 September 2025, jadi jangan lewatkan kesempatan Anda.
ADVERTISEMENT
Andi Sitti Mariyam Dosen Astronomi UM Surabaya menjelaskan Gerhana bulan terjadi ketika bulan melewati bayangan bumi. Ia menjelaskan, jika hanya sebagian bulan yang terkena bayangan bumi maka yang terjadi adalah gerhana bulan sebagian.
Namun jika seluruh bagian bulan terkena bayangam bumi maka fenomena yang terjadi adalah gerhana bulan total dimana bulan akan tampak berwarna kemerahan. Saat gerhana bulan, cahaya matahari menuju bulan seluruhnya melewati atmosfer.
Mariyam menyebut cahaya matahari polikromatik yang terdiri dari banyak warna terhamburkan, hanya warna merah saja yang mencapai bulan.
“Itulah sebabnya saat gerhana bulan berwarna merah. Warna merah bulan bergantung pada kondisi astmosfer, semakin banyak jumlah partikel padat, maka bulan akan semakin merah,”ujar Mariyam Selasa (8/11/22)
ADVERTISEMENT
Menurut Mariyam sebagai Pakar Astronomi bulan akan memasuki penumbra bumi pada pukul 15.02 dan memasuki bayangan umbra bumi pada pukul 16.09 wib. Bulan mulai mengalami totalitas gerhana pada pukul 17.17 wib. Pada saat itu, posisi bulan masih di bawah horizon sehingga belum bisa diamati.
Bulan baru terbit di ufuk timur pada Pukul 17.20 wib, namun kombinasi kondisi gerhana dan posisi yang masih tepat di horizon membuat bulan masih sulit diamati.
“Kita perlu menunggu beberapa saat hingga bulan sedikit lebih tinggi di atas horizon untuk menikmati pemandangan gerhana bulan total,”imbuh Dia.
Mariyam menyebut puncak totalitas gerhana terjadi pada Pukul 17.59, dimana pusat bulan akan tepat berada di pusat bayangan bumi. Gerhana bulan total akan berakhir pada pukul 18.42.
ADVERTISEMENT
“Setelah itu perlahan-lahan bulan akan meninggalkan bayangan umbra bumi dan mengakhiri fase gerhana sebagian pada Pukul 19.42, setelah itu bulan berada di wilayah penumbra bumi hingga pukul 20.56. Total waktu gerhana yaitu 5 jam 58 menit, sedangkan lama totalitas gerhana 1 Jam 25 menit,”imbuhnya lagi.
Ia mengatakan, banyak obyek cantik di sekitar bulan yang dapat di amati. Saat Gerhana sore hingga malam, masyarakat bisa menyaksikan Jupiter yang cemerlang di atas bulan serta Saturnus di atas kepala.
Sekitar Pukul 20.00, Mars terbit di ufuk, terbit di bawah bulan yang masih mengalami gerhana penumbra.
“Di antara Mars yang baru terbit dan bulan, kita akan melihat rasi Taurus dengan gugus Pleiades dan si raksasa merah Aldebaran,”pungkas Mariyam.
ADVERTISEMENT