Konten Media Partner

11 Daerah di Sumsel Siaga Bencana di Musim Hujan

6 November 2025 12:19 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-circle
more-vertical
Konten Media Partner
11 Daerah di Sumsel Siaga Bencana di Musim Hujan
11 daerah di Sumsel masuk zona rawan banjir dan longsor saat musim hujan. BPBD imbau warga waspada dan tingkatkan kesiapsiagaan menghadapi bencana hidrometeorologi. #publisherstory #urbanid
Urban Id
Banjir di Palembang. (Foto: Abp/Urban Id)
zoom-in-whitePerbesar
Banjir di Palembang. (Foto: Abp/Urban Id)
ADVERTISEMENT
Musim hujan mulai memperlihatkan dampaknya di Sumatera Selatan (Sumsel). Sebanyak 11 wilayah kini menjadi sorotan karena masuk kategori rawan bencana hidrometeorologi. Tak hanya banjir, sejumlah kawasan juga dihadapkan pada potensi tanah longsor dan angin puting beliung.
ADVERTISEMENT
Daerah yang masuk daftar siaga adalah Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), OKU Selatan, Empat Lawang, Muara Enim, Lahat, Ogan Ilir, Ogan Komering Ilir (OKI), Musi Rawas Utara (Muratara), Musi Banyuasin (Muba), Kota Prabumulih, dan Banyuasin.
Kepala Bidang Penanganan Darurat BPBD Sumsel, Sudirman, menjelaskan bahwa pola alam menjadi faktor utama. Wilayah yang dilalui sungai besar lebih rentan terendam, sementara daerah berbukit berisiko longsor, khususnya saat curah hujan meningkat.
“Setiap musim hujan, 11 wilayah ini jadi perhatian khusus karena catatan kejadian bencananya cukup tinggi,” ujar Sudirman, Rabu (5/11/2025).
Di balik data tersebut, terdapat kekhawatiran yang terus tumbuh: aktivitas warga yang kini kembali normal pasca-pandemi membuat potensi korban meningkat apabila tidak dilakukan mitigasi lebih serius.
ADVERTISEMENT
Untuk mencegah kerugian lebih besar, BPBD Sumsel menggerakkan program edukasi masyarakat berbasis komunitas. Penduduk di daerah rawan dilibatkan dalam pelatihan kesiapsiagaan, simulasi evakuasi, hingga pemantauan curah hujan berbasis aplikasi.
Selain itu, koordinasi lintas instansi diintensifkan untuk memastikan sistem peringatan dini berjalan optimal dan infrastruktur penahan banjir maupun pengaman tebing dapat berfungsi maksimal.
“Masyarakat harus tetap waspada. Hujan yang turun saat ini bukan lagi hujan biasa—intensitas dan polanya kian sulit diprediksi,” tegasnya.
BPBD juga mendorong pemerintah daerah segera menetapkan status siaga bencana hidrometeorologi agar respons cepat dapat dilakukan begitu terjadi insiden.