17 Persen Sampah Plastik di Sumsel Berasal dari Limbah Rumah Tangga

Konten Media Partner
9 Agustus 2019 18:44 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tumpukan sampah (Foto: Dok Kumparan.com)
zoom-in-whitePerbesar
Tumpukan sampah (Foto: Dok Kumparan.com)
ADVERTISEMENT
Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan (DLHP) Sumatera Selatan (Sumsel) mencatat dua per tiga warga Sumsel atau sekitar 5 juta dari 8 juta warga Sumsel menghasilkan sampah setiap tahunnya. Penyumbang sampah plastik terbesar di Sumsel berasal dari limbah rumah tangga.
ADVERTISEMENT
“5 juta penduduk itu penyumbang sampah terbesar di Sumsel dengan rincian rumah tangga sebagai penyumbang sampah plastik terbesar di Sumsel. Dengan rincian Kota Palembang penyumbang sampah terbesar dengan 1.000 ton per harinya,” kata Kepala DLHP Sumsel, Edward Chandra, melalui Kepala Bidang Pencemaran Pengelolaan Sampah B3 dan Limbah, Dany Fachrial, Jumat (9/8).
Setelah sampah rumah tangga, ada sampah sisa makanan, dan masih banyaknya warga yang membuang sampah di sungai. “Sampah rumah tangga penyumbang 17 persen sampah plastik terbesar di Sumsel dan sisanya itu ada sampah plastik, kain, logam, dan sisa makanan,” ujar Dani.
Untuk data pada tahun 2019, lanjut Dani, pihaknya belum bisa mengkaji angka detail data sampah di Sumsel. Diprediksi setiap tahunnya penyumbang sampah di Sumsel bakal terus meningkat.
ADVERTISEMENT
Untuk meminimalisir hal itu, pihaknya saat ini fokus untuk penanganan sampah dengan melakukan sosialisasi ke masyarakat. Tujuannya, agar bisa mengurangi volume sampah dengan mengajak warga Sumsel untuk memanfaatkan sampah menjadi bernilai ekonomi.
“Saat ini kita terus gencar sosialisasi ke masyarakat untuk mengubah budayanya yang masih saja membuang sampah sembarangan. Warga harus menyediakan tempat sampah dan menjadikan sampah atau barang bekas itu menjadi nilai ekonomi dengan bisa dijadikan alat pernak-pernik atau barang seni yang bisa menghasilkan uang,” pungkasnya. (bo)