244 Titik Panas Muncul, Sumsel Siaga Bencana Asap Karhutla

Konten Media Partner
28 Juni 2019 20:30 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di Desa Sungai Rengit, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan. (Foto: Dok. Urban Id)
zoom-in-whitePerbesar
Kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di Desa Sungai Rengit, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan. (Foto: Dok. Urban Id)
ADVERTISEMENT
Jumlah titik panas yang berpotensi menyebabkan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Sumatera Selatan (Sumsel) terus meningkat memasuki musim kemarau. Munculnya titik panas bukan hanya karena meningkatnya suhu, tetapi juga kekeringan lahan yang sangat mudah memicu kebakaran.
ADVERTISEMENT
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sumsel mencatat ada 35 titik panas hingga hari ini, Jumat (28/6). Titik-titik itu tersebar di Banyuasin, Lahat, Muara Enim, Musi Banyuasin, Musi Rawas, dan Penukal Abab Lematang Ilir.
"Sementara terpantau paling banyak di Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir. Kami sudah terjunkan tim darat untuk me-crosscheck dan tidak ditemukan area terbakar. Namun, kami waspada untuk menjaga area lahan tersebut, karena pada musim kemarau memang potensi kebakaran lahan bisa terjadi," kata Kepala Bidang Penanganan Kedaruratan BPBD Sumsel, Ansori, Jumat (28/4).
Menurut dia, jumlah titik panas bisa berubah sewaktu-waktu karena Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi puncak kemarau 2019 terjadi pada Agustus hingga September. Ansori menyebut titik panas yang tersebar di 17 kabupaten dan kota selama Januari 2019 hingga Juni 2019 mencapai 244 titik.
ADVERTISEMENT
"Titik panas tersebut 80 persen berpotensi karhutla. Untuk mengantisipasi terjadinya karhutla, saat ini sudah standby empat unit helikopter untuk water bombing," kata Ansori.
Sementara itu Gubernur Sumsel, Herman Deru, mengatakan akan melakukan langkah untuk mengatasi karthula, misalnya dengan mengaktifkan dan membuat produktif kembali lahan yang selama ini tidak produktif.
"Ini salah satu langkah Sumsel dari sekian banyak dampak karthula," kata Herman.
Dia mengakui bahwa karhutla dapat memberi dampak yang cukup besar terhadap masyarakat, mulai dari terganggunya penerbangan hingga dampak terhadap kesehatan.
"Saya sudah keluarkan surat edaran status siaga bencana asap," ujarnya. (jrs)