Update: Petugas KPPS di Sumsel yang Meninggal jadi 4 Orang

Konten Media Partner
22 April 2019 18:15 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Pemilu (Dok. Kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Pemilu (Dok. Kumparan)
ADVERTISEMENT
Jumlah petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di Sumatera Selatan, yang wafat usai kelelahan pasca-bertugas melaksanakan Pemilu 2019 bertambah dua orang lagi, sehingga saat ini totalnya menjadi empat orang.
ADVERTISEMENT
Komisioner KPU Sumsel Divisi Hukum dan Pengawasan, Hepriadi, mengatakan petugas KPPS yang baru dilaporkan meninggal dunia atas nama Untung Imansyah dari Kabupaten Banyuasin dan Syarifuddin dari TPS 06, Desa Anyar, Ogan Komering Ulu (OKU) Timur. Sementara yang telah dilaporkan lebih dulu yakni Fachrul (50) dari OKU dan Tuti Hidayati asal Ogan Komering Ilir (OKI).
"Awalnya ada dua, tapi kita baru dapat laporan sore ini ada dua petugas KPPS lagi yang wafat. Jadi total ada empat orang," kata Hepriadi, Senin (22/4).
Selain itu, Hepriadi mengatakan ada tiga petugas KPPS yang saat ini dirawat di rumah sakit, di antaranya dari Kabupaten Lahat, OKU Timur, dan Lubuklinggau.
"Yang Lubuklinggau pecah pembuluh darah. Tapi yang parah KPPS asal Lahat, kritis kondisinya," ujar Hepriadi.
ADVERTISEMENT
Menurut Hepriadi, petugas KPPS yang meninggal dan sakit akibat kelelahan usai bertugas selama pencoblosan dan penghitungan suara. Sebab, sebelumnya kondisi kesehatan mereka cukup stabil dan mampu melaksanakan tugasnya dengan baik.
"Semuanya karena kelelahan, tidak ada sakit apa-apa karena waktu mendaftar KPPS dicantumkan surat kesehatan," ujar Hepriadi.
Hepriadi juga mengaku pihaknya akan memberikan santunan atas jasa yang telah dilakukan oleh petugas KPPS tersebut. Mereka dianggap telah turut menyukseskan Pemilu 2019. Meskipun, kata dia, dalam aturannya tidak ada anggaran khusus mengenai santunan tersebut.
"Tentunya kami mengucapkan turut berduka cita atas musibah tersebut, serta meminta KPU di kabupaten/kota agar segera melapor jika ada petugas yang sakit atau meninggal dunia," kata Hepriadi. (jrs)
ADVERTISEMENT