50 Pelajar di Pedesaan, Sumsel, Diberi Pelatihan, Gadget hingga Kuota Internet

Konten Media Partner
19 Oktober 2020 20:32 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Serah terima peralatan belajar daring dengan perwakilan orang tua siswa di Desa Lembak, Kabupaten Muara Enim, Sumsel. (Foto. Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Serah terima peralatan belajar daring dengan perwakilan orang tua siswa di Desa Lembak, Kabupaten Muara Enim, Sumsel. (Foto. Istimewa)
ADVERTISEMENT
Di tengah pandemi COVID-19 tidak semua pelajar memiliki fasilitas pendukung belajar yang memadai, termasuk sarana elektronik hingga fasilitas pendukung lainnya. Apalagi bagi pelajar yang berada di kawasan pedesaan, seperti di Desa Lembak, Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan.
ADVERTISEMENT
Yayasan Anak Bangsa Bisa dan PT Sele Raya Belida (SRB) memberikan bantuan kepada 50 pelajar kurang mampu dan berprestasi dari Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah Menegah Atas di Desa Lembak.
“Bantuan dan dukungan yang diberikan berupa pelatihan keterampilan, alat pendukung Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) seperti gawai atau gadget dan kuota internet, serta dana bulanan akan didapatkan oleh penerima bantuan selama sembilan bulan,” kata Ketua Yayasan Anak Bangsa Bisa, Monica Oudang, Senin (19/10).
Melalui program #bersamaBISA, pihaknya bahu membahu untuk mengatasi kesenjangan sosial di Indonesia melaksanakan program peduli pendidikan. Data Center for Indonesian Policy Studies (CIPS) menyatakan bahwa setidaknya 45 juta siswa di Indonesia harus belajar dari rumah karena pandemi COVID-19.
ADVERTISEMENT
“Pelajar di sini merasa sulit untuk mendapatkan fasilitas pendukung belajar daring, seperti gawai atau gadget dan kuota internet. Melalui program ini juga diberikan pelatihan keterampilan online dan dana bulanan guna keperluan belajar para siswa,” katanya.
Pada pelatihan online, pihaknya fokus pada pendidikan karakter siswa dalam menghadapi perkembangan zaman dan revolusi industri 4.0 melalui kegiatan pembelajaran yang menyenangkan.
Selai itu, program diharapkan dapat membangun ketahanan para siswa untuk mempersiapkan, membekali dan melahirkan generasi unggul dengan berbagai soft skills sebelum mereka meneruskan pendidikan ke jenjang lebih tinggi.
"Kami percaya bahwa pendidikan merupakan elemen penting untuk membangun masyarakat yang tangguh dan berdaya. Apalagi program ini mewujudkan masyarakat yang berkelanjutan melalui pemerataan kesempatan di bidang pendidikan, kewirausahaan, dan keberagaman,” katanya.
ADVERTISEMENT
Program ini susun sedemikian rupa agar dapat mengembangkan kemampuan non-teknis (soft skills) siswa, sehingga mereka bisa percaya diri berkomunikasi, bergaul, berpikir kritis, maupun berkreasi.
Serah terima peralatan belajar daring dengan perwakilan orang tua siswa di Desa Lembak, Kabupaten Muara Enim, Sumsel. (Foto. Istimewa)
“Kecakapan ini merupakan modal utama mereka untuk menghadapi perkembangan dunia yang bergerak cepat,” ujar Ketua Yayasan Anak Bangsa Bisa, Monica Oudang.
President and General Manager Sele Raya Juchiro Tampi menambahkan, program ini melibatkan talenta-talenta terbaik dari Gojek sebagai kakak asuh atau mentor yang mendampingi peserta sepanjang program berjalan.
Pihaknya percaya program ini tidak hanya dapat mengatasi tantangan yang ada, tapi juga menumbuhkan semangat baru bagi para siswa sehingga menjadi individu yang kompeten.
Pihaknya berharap program ini akan menginspirasi banyak perusahaan lain untuk terus memajukan pendidikan anak bangsa. Pihaknya memastikan pendidikan yang inklusif dan berkualitas setara, juga mendukung kesempatan belajar seumur hidup bagi semua. (eno)
ADVERTISEMENT