6 Daerah di Sumsel Berhasil Turunkan Stunting

Konten Media Partner
9 November 2021 18:19 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sekda Kota Palembang, Ratu Dewa mendapatkan penghargaan dari Pemprov Sumsel setelah Kota Palembang menjadi salah satu daerah yang berhasil menurunkan kasus stunting. (foto: ist)
zoom-in-whitePerbesar
Sekda Kota Palembang, Ratu Dewa mendapatkan penghargaan dari Pemprov Sumsel setelah Kota Palembang menjadi salah satu daerah yang berhasil menurunkan kasus stunting. (foto: ist)
ADVERTISEMENT
6 daerah di Sumsel berhasil menekan kasus stunting sepanjang tahun 2018-2020. Hal itu pun mendapatkan apresiasi berupa penghargaan dari Pemprov Sumsel.
ADVERTISEMENT
Keenam daerah tersebut, yakni; Kota Palembang, Kabupaten Ogan Komering Ilir, Muara Enim, Lahat, Banyuasin, dan Ogan Ilir. Menurunkan jumlah kasus stunting sendiri merupakan fokus pemerintah daerah dan pusat.
Sekda Sumsel, S.A Supriono, mengatakan menurunkan angka stunting masuk dalam salah satu indikator kinerja daerah yang tertuang dalam RPJMD Provinsi Sumsel tahun 2019- 2023.
Kasus stunting menjadi masalah multi dimensi yang mencakup gizi kurang, pelayanan kesehatan belum optimal, kemiskinan, ketidaktahuan, ketidakpedulian, lingkungan kurang baik, dan distribusi bahan pangan yang buruk, serta optimalnya infrastruktur bersih yang layak.
“Karena itu solusinya kita harus memuliki perencanaan dengan delapan aksi konvergensi,"kata Supriono, Selasa (9/11).
Aksi tersebut mulai dari analisis situasi, rencana kegiatan, rembuk stunting, Perbup/Perwali tentang peran desa/kelurahan, pembinaan kader pembangunan manusia, sistem manajemen data, pengukuran, dan publikasi data stunting, dan review kinerja tahunan.
ADVERTISEMENT
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumsel, Lesty Nuraini, mengatakan terdapat 6 kabupaten/ kota yang menjadi lokasi fokus intervensi penurunan stunting 2018-2020. Yakni; Kota Palembang, Kabupaten Ogan Komering Ilir, Muara Enim, Lahat, Banyuasin, Ogan Ilir.
"Kemudian ditambahkan lima kabupaten/kota lagi pada tahun 2021; Kabupaten Pali, OKU, OKU Timur, Musi Rawas, dan Musi Banyuasin," katanya.
Sedangkan pada tahun 2022, sudah semua kabupaten/kota menjadi lokasi fokus intervensi penurunan stunting terintegrasi yang telah ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional .
Menurutnya, Provinsi Sumsel juga telah berkomitmen untuk pencegahan dan penurunan stunting melalui indikator kinerja daerah yang tertuang dalam RPJMD Provinsi Sumatera Selatan tahun 2019-2023.
Penilaian kinerja daerah fokus stunting ini merupakan suatu kegiatan agar kabupaten/kota mendapatkan pembelajaran dalam konvergensi intervensi gizi, semakin termotivasi untuk meningkatkan kinerjanya dan terciptanya koordinasi dan sinkronisasi program kegiatan penanganan stunting yang valid dan update.
ADVERTISEMENT