609 Kasus Karhutla di Sumsel, 153 Hektare Lahan Terbakar

Konten Media Partner
3 September 2020 14:50 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Satgas karhutla saat memadamkan kebakaran lahan di Sumsel. (foto: dok. BPBD Sumsel)
zoom-in-whitePerbesar
Satgas karhutla saat memadamkan kebakaran lahan di Sumsel. (foto: dok. BPBD Sumsel)
ADVERTISEMENT
Badan Penanggulangan Bencana Derah (BPBD) Sumsel, mencatat sudah terjadi 609 kasus kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) sepanjang tahun 2020. Hal itu mengakibatkan 153, 98 hektare lahan hangus terbakar.
ADVERTISEMENT
Kepala Bidang Penanganan Darurat BPBD Sumsel, Ansori, mengatakan kasus karhutla terus mengalami peningkatan seiring masuk puncak kemarau. Bahkan, kebaran baru saja terjadi di wilayah Banyuasin dan Ogan Ilir pada 2 September dan menghanguskan 3,7 hektare lahan.
"Lahan yang terbakar itu didominasi gambut , semak belukar, dan sawit milik masyarakat," katanya, Kamis (3/9).
Meski begitu, pihaknya belum dapat memastikan penyebab kebaran tersebut karena masih dalam penyelidikan petugas. Saat ini tim Satgas darat maupun udara yang terdiri Manggala Agni, Kementerian Lingkungan Hidup, Kehutanan (KLHK), dan BPBD terus bersiaga di sejumlah lokasi rawan karhutla.
"Proses pemadaman dilakukan dengan mengunakan alat berat eskavator, kendaraan tanki, mesin pompa, jet shuter, sprayer, dan helikopter," katanya.
ADVERTISEMENT
Sementara berdasarkan catatan BPBD, sudah ada 609 kasus karhutla hingga 3 September 2020. Dimana lokasi terbanyak terjadi di Ogan Ilir 123 kali kejadian Karhutla dengan total 70,6 hektare lahan, dan Banyuasin 92 kejadian 68,13 hektare lahan yang terbakar.
"Dua wilayah itu memang didominasi lahan gambut kosong yang rentan terjadi karhutla," katanya. (jrs)