8 Kabupaten di Sumsel Waspada Banjir Bandang dan Longsor

Konten Media Partner
20 Januari 2020 10:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Longsor Lahat Sumsel. Foto. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Longsor Lahat Sumsel. Foto. Istimewa
ADVERTISEMENT
Tujuh hari ke depan Sumatera Selatan masih berpotensi hujan yang disebabkan awan konvektif dan orografis pada siang hingga sore hari. Kondisi ini secara lokal disebabkan oleh permukaan Sumsel yang berkarakteristik rawa dan sungai menjadi penyuplai uap air dan adanya pusat tekanan rendah di wilayah Australia atau belahan Bumi Selatan.
ADVERTISEMENT
Adanya belokan dan pertemuan massa udara atau konvergensi di wilayah Sumsel memicu meningkatkan pertumbuhan awan konvektif atau awan hujan akibat pemanasan matahari. Sedangkan pada wilayah Sumsel bagian barat yakni di dataran tinggi Bukit Barisan membuat angin lembah mendapat pasokan uap air dari Samudera Hindia yang meningkatkan pertumbuhan awan hujan akibat ketinggian permukaan.
Kepala Seksi Observasi dan Informasi BMKG Bandara SMB II Palembang Bambang, Beni Setiadji, mengatakan untuk kondisi regional dan lokal, situasi ini dapat menyebabkan peningkatan curah hujan di wilayah Sumatera Selatan secara terus menerus.
“Untuk wilayah Sumsel bagian barat, terjadi potensi yang berdampak pada bencana hindrometeorologi seperti genangan banjir, banjir bandang dan tanah longsor. Beberapa kawasan ini diantaranya, Kabupaten Musi Rawas, Empat Lawang, Lahat, Muratara, Musi Banyuasin, PALI, Muara Enim dan Kota Lubuk Linggau,” kata Bambang dalam keterangan tertulisnya, Senin (20/1).
ADVERTISEMENT
Bambang bilang, untuk waspada potensi bencana angin kencang, puting beliung dan banjir patut diwaspadai di wilayah Kabupaten Banyuasin, Ogan Kemering Ilir, Ogan ILir, OKU Timur, Ogan Komering Ulu, OKU Selatan, Kota Palembang, Pagar Alam dan Prabumulih.
“Secara umum kondisi hujan disertai petir dan angin kencang di wilayah Sumsel akan normal dan berfluktuatif pada tanggal 20-23 Januari dan akan meningkat pada 24-27 Januari,” tutur Bambang.
Pihaknya mengimbau untuk tetap waspada dan update Informasi dan peringatan dini cuaca dari BMKG dan melakukan tindakan preventif meminimalisasi dampak bencana seperti melakukan perbaikan infrastruktur, drainase, memangkas atau mengurangi dahan dan ranting pohon agar tidak tumbang. (eno)