8 Negara Jadi Langganan Ekspor Ampas Makanan Sumatera Selatan

Konten Media Partner
18 Juli 2019 18:15 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kegiatan bongkar muat peti kemas di Pelabuham Boom Baru Palembang (Dok. Urban Id)
zoom-in-whitePerbesar
Kegiatan bongkar muat peti kemas di Pelabuham Boom Baru Palembang (Dok. Urban Id)
ADVERTISEMENT
Ampas makanan menjadi salah satu komoditas ekspor unggulan Sumatera Selatan (Sumsel) ke delapan negara. Kepala Dinas Perdagangan Sumsel, Yustianus, mengatakan komoditas ini masuk dalam 10 komoditas unggulan ekspor nonmigas Sumsel.
ADVERTISEMENT
"Ampas industri makanan ini terdiri dari berbagai jenis, seperti tepung kasar, sisa daging ikan atau krustasea, dan invertebrata lainnya yang tidak layak untuk dikonsumsi manusia. Ada juga sisa ekstrak lemak kedelai maupun minyak nabati," kata Yustianus, Kamis (18/7).
Jenis ampas makanan lainnya yang diekspor yaitu dedak sekam, residu dari pembuatan pati, ampas tebu, dan sisa-sisa dari pembuatan gula, serta endapan pembuatan bir. Nilai ekspor komoditas ini, kata Yustianus, terus meningkat dalam tiga tahun terakhir.
Data Dinas Perdagangan Sumsel menunjukkan ekspor ampas pada 2016 sebesar 161,44 ribu ton dengan nilai Rp 20 miliar. Lalu pada 2017, meningkat menjadi 197,55 ribu ton dengan nilai Rp 26 miliar. Terakhir, pada 2018, jumlahnya menjadi 198,44 ribu ton dengan nilai Rp 31 miliar.
ADVERTISEMENT
"Ampas makanan tersebut biasanya digunakan untuk pakan ternak dan beberapa kebutuhan lainnya, misalnya sebagai bahan campuran kosmetik," ujar Yustianus.
Dari total nilai ekspor Sumsel sebesar USD 4,38 miliar pada 2018, komoditas ampas makanan menyumbang USD 22,20 juta. Kedelapan negara yang mengimpor komoditas unggulan Sumsel ini, yaitu Vietnam, Thailand, Tiongkok, Korea Selatan, Filipina, Pakistan, India, dan Malaysia.
"Paling banyak kita kirim ke Vietnam dan Thailand," pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumsel, Endang Tri Hayuningsih, menyebut ekspor industri sisa-sisa makanan ini sudah lama dilakukan. Selama ini jika ada peningkatan, katanya, nilainya tidak terlalu besar.
Melansir data BPS Sumsel periode Januari-Juni 2018, ekspor komoditas ampas makanan mencapai USD 8,36 juta atau hanya berkontribusi sebesar 0,44 persen dari total ekspor nonmigas Sumsel.
ADVERTISEMENT
"Untuk jenis ampasnya seperti apa, kami tidak tahu. Sebab berdasarkan kode ekspor menyebutkan keterangan sebagai sisa industri makanan saja," kata Endang. (jrs)