Ada Pelabuhan TAA, Ekspor Kopi Sumsel Tak Lagi Lewat Lampung

Konten Media Partner
16 Maret 2019 19:26 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi petani kopi (Kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi petani kopi (Kumparan)
ADVERTISEMENT
Kopi menjadi salah satu komoditi unggulan di Sumsel. Hanya saja, meski menjadi salah satu provinsi penghasil biji kopi terbesar di Indoensia, namun hanya sebagian kecil kopi yang mampu diekspor melalui pelabuhan di Bumi Sriwijaya.
ADVERTISEMENT
Ketua Dewan Kopi Sumsel, M Zein Ismed meengatakan, produksi kopi di Sumsel di tahun 2018 lalu mencapai 184.166 ton. Dari jumlah tersebut yang mampu di ekspor melalui Sumsel hanya 2.195 ton atau senilai Rp 39.5 miliar.
“Eksportir selama ini lebih memilih ekspor melalui pelabuhan di Lampung,” katanya, Sabtu (16/3).
Menurutnya, eksportir menilai ekspor melalui Lampung akan lebih efisien baik dari segi biaya maupun waktu. Sebab, pelabuhan yang ada di Lampung merupakan pelabuhan laut yang mampu menampung kapal dengan kapasitas hingga 10 ribu DWT. Sementara jika di Sumsel selama ini hanya ada Pelabuhan Boom Baru yang notabenya hanya pelabuhan sungai yang mampu menampung kapal dengan kapasitas hanya separuhnya.
“Karena itu, kedepan dengan telah beroperasinya Pelabuhan Tanjung Api-Api, diharapkan ekspor kopi melalui Sumsel akan meningkat, sehingga dapat menambah Pendapatan Asli Daerah (PAD),” katanya.
ADVERTISEMENT
Selain itu, pihaknya juga tengah fokus untuk memperbaiki sektor hulu kopi, seperti kualitas kopi yang dihasilkan dari petani. Sehingga, dengan meningkatnya kualitas maka pasar akan merespon. Menurutnya, sistem yang harus diperbaiki meliputi replanting tanaman kopi yang tua, sistem panen, dan pengelolaannya. Mengingat, saat ini masih ada petani yang melakukan pengoplosan kopi.
"Jika kopi ini dioplos maka ini tidak bisa diekspor," katanya.
Dengan demikian, pihaknya berharap kopi Sumsel akan bangkit dan mampu menyaingi Vietnam. "Dalam waktu dekat kami akan melakukan pembinaan terhadap petani di Muara Enim dan Lahat agar lebih mengerti pengelolaan dan lain sebagainya," katanya.
Sementara itu, Gubernur Sumsel, Herman Deru mengatakan produksi kopi asal Sumsel sebagian telah diekspor melalui Pelabuhan Boom Baru di Kota Palembang, namun demikian lebih banyak melalui pelabuhan tetangga di Provinsi Lampung.
ADVERTISEMENT
“Pelabuhan Boom Baru sudah padat sekali, untuk mobil muter saja susah. Ekspor kopi nantinya bisa dari TAA,” katanya.
Menurutnya, pemerintah baik pusat maupun di daerah harus bersinergi untuk meningkatkan ekspor komoditas pertanian. Oleh karena itu, pemprov berupaya untuk membuat terobosan demi mendongkrak ekspor, salah satunya menambah pelabuhan yang menjadi pintu masuk dan keluar komoditas. (jrs)