Al-Wasthiyyah, Perpustakaan Mahasiswa Tertua di Kota Palembang

Konten Media Partner
14 Juli 2020 18:23 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Susunan buku yang dimiliki perpustakaan Al-Wasthiyyah, perpustakaan mahasiswa tertua di Palembang, Selasa (14/7) Foto: ary priyanto/Urban Id
zoom-in-whitePerbesar
Susunan buku yang dimiliki perpustakaan Al-Wasthiyyah, perpustakaan mahasiswa tertua di Palembang, Selasa (14/7) Foto: ary priyanto/Urban Id
ADVERTISEMENT
Tidak ada yang menyangka, jika rumah di ujung gang kecil, yang beralamat di Jalan Anwar Sastro, Lorong Sepakat, Kecamatan Ilir Timur I, Palembang, itu adalah surga literasi bagi mahasiswa yang tengah disibukkan dengan tugas akhir.
ADVERTISEMENT
Rumah milik H, Anwar Mashuri (64 tahun), seorang pegawai di lembaga Majelis Ulama Indonesia (MUI) wilayah Sumatera Selatan tersebut, mulai difungsikan sebagai perpustakaan mahasiswa sejak tahun 1991, kini di tempatnya memiliki sekitar 3.000 jenis buku dari berbagai disiplin ilmu.
Anwar mengaku memiliki hobi membaca sejak masih di Sekolah Dasar (SD). Oleh karena itu, dirinya rajin membeli buku, dan mengumpulkannya di rumah.
"Bahkan bisa dibilang saya lebih memilih beli buku daripada membeli baju," katanya, Selasa (14/7).
Rumah yang kini menjadi perpustakaan mahasiswa Al-Wasthiyyah itu merupakan rumah pemberian orang tuanya. Di rumah itu, Anwar mengumpulkan setiap buku yang telah dibelinya. Buku yang ada di tempat kni juga banyak yang berasal dari sumbangan dari sejumlah kolega.
ADVERTISEMENT
Atas dasar itulah, rumah tersebut kini lebih dikenal sebagai perpusatakaan mahasiswa tertua di Kota Palembang. Sebab, tempat ini kerap dikunjungi mahasiswa semester akhir untuk sekedar mencari referensi dalam pengerjaan skripsi.
"Pernah ada mahasiswa Indonesia yang kuliah di Mesir meminta orang tuanya untuk mencari buku di perpustakaan ini. Ternyata ada buku yang dicari," katanya.
Meski banyak dikunjungi mahasiswa, namun Anwar tidak serta kemudian mengenakan biaya bagi mereka yang datang ke tempatnya. Anwar pun senang jika koleksi buku-buku yang dimilikinya ini dapat bermanfaat bagi orang lain.
Seiring banyaknya jumlah buku yang dikoleksi, membuat ruangan perpustakaan terlihat sempit. Anwar pun kini terus berusaha mencari solusi agar ribuan buku itu dapat tetap tersimpan dengan baik. (abp)
ADVERTISEMENT
Perpustakaan mahasiswa Al-Wasthiyyah yang dirintis H, Anwar Mashuri sejak puluhan tahun lalu, Selasa (14/7) Foto: ary priyanto/Urban Id
H, Anwar Mashuri yang tengah bersantai di halaman rumah sekaligus perpustakaan mahasiswa, Selasa (14/7) Foto: ary priyanto/Urban Id
Salah satu buku yang menjadi koleksi di perpustakaan Al-Wasthiyyah milik H, Anwar Mashuri, Selasa (14/7) Foto: ary priyanto/Urban Id
Salah satu buku sejarah yang menjadi koleksi milik H, Anwar Mashuri, Selasa (14/7) Foto: ary priyanto/Urban Id
H, Anwar Mashuri yang tengah merapikan koleksi buku di perpustakaannya, Selasa (14/7) Foto: ary priyanto/Urban Id